Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka opsi relokasi tempat tinggal warga yang terdampak bencana gempa di Pandeglang, Banten. Menurut dia, hal itu dilakukan karena wilayah Pandeglang termasuk zona merah gempa bumi.
"Pemerintah sedang memikirkan karena daerah ini daerah jalur merah, sekarang sedang dipikirkan apakah sebaiknya dilakukan relokasi karena sering terjadinya gempa dan korban, menimbulkan korban terus menerus dan menimbulkan suasana ketidaktenangan," kata Ma'ruf di Desa Cibeulah, Pandeglang, Banten, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga
Ma'ruf menambahkan, warga terdampak tidak keberatan dengan opsi tersebut. Wapres pun berjanji mencari lokasi hunian yang tidak terlalu jauh, namun dipastikan lebih aman.
Advertisement
"Saya tanya andai kata direlokasi yang tak jauh dari sini mereka kayaknya tidak keberatan, seperti di Lumajang, direlokasi ke tempat yang lebih baik dan aman," jelas Ma'ruf.
Banten diketahui memiliki catatan kelam soal gempa. Hal itu dikarenakan Banten berada tidak jauh dari Selat Sunda. Selat Sunda adalah salah satu zona seismic gap yang berpotensi kuat menjadi sumber gempa terjadi
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sempat mengurutkan sejumlah kejadian gempa di Banten, seperti pada 4 Mei 1852, lalu 9 Januari 1852 dengan tsunami kecil yang terjadi. Kemudian pada 27 Agustus 1883 yang turut mengakibatkan erupsi Gunung Krakatau. Selanjutnya, 23 Februari 1903, 26 Maret 1928, 22 April 1958 dan 2 Agustus 2019.
Data Kerusakan Bangunan Akibat Gempa di Pandeglang
Sebelumnya, BNPB melaporkan, 3.078 unit rumah rusak di wilayah Banten akibat gempa tersebut. Rinciannya, 395 unit rusak berat, 692 unit rusak sedang dan 1.991 unit rusak ringan.
Selain rumah, 51 unit gedung sekolah, 17 unit faskes, 8 unit kantor pemerintahan, 3 unit tempat usaha dan 21 tempat ibadah juga mengalami kerusakan.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dampak kerusakan terbanyak terdapat di Kabupaten Pandeglang. Laporan per Selasa (18/1) pukul 22.00 WIB, sebanyak 379 unit rumah rusak berat, 581 unit rumah rusak sedang dan 1.764 unit rumah rusak ringan.
Di samping itu ada 43 gedung sekolah yang rusak, termasuk 16 unit puskesmas, 4 kantor desa, 14 tempat ibadah dan 3 tempat usaha juga terdampak di Pandeglang.
Terkait korban di Pandeglang, BNPB menyatakan terdapat 2 orang dilaporkan mengalami luka berat dan 8 lainnya luka ringan.
Advertisement