VIDEO: 13 Januari, Hari Darurat Nasional Kejahatan Seks Anak

Banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, mendorong ratusan orang menggelar aksi darurat nasional kejahatan seksual terhadap anak. Pemerintah didesak menerapkan hukuman lebih berat bagi para pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Seruan ini dilontarkan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Siarit, karena hukuman bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak dinilai masih terlalu ringan.

Padahal kasus kejahatan seksual terhadap anak tahun demi tahun terus meningkat. Tahun lalu saja terjadi sekitar 1.600 kejahatan seksual, dari 2.000 lebih kasus kekerasan terhadap anak.

Tingginya angka kekerasan ini memprihatinkan ratusan orang yang tergabung dalam Koalisi Aksi Peduli Anak dan Perempuan. Mereka mendeklarasikan hari ini, 13 Januari sebagai Hari Darurat Nasional Kejahatan Seksual terhadap Anak.

Kepedulian negara dan masyarakat untuk melindungi anak-anak dinilai masih rendah. Kejahatan seksual mengintai anak-anak justru di sekitar lingkungan mereka tinggal, dimana seharusnya mereka merasa aman. Dalam sejumlah kasus, anak diperkosa oleh tetangga, guru, kakek, bahkan ayah mereka sendiri.

Belakangan ini masyarakat terhenyak mendengar kisah tewasnya seorang bocah 11 tahun, R asal Cakung, Jakarta Timur. Meninggal akibat radang otak dan infeksi alat kelamin. R diduga menjadi korban kejahatan seksual oleh orang terdekat. Walau telah memeriksa belasan saksi, polisi hingga kini belum juga menetapkan tersangka.