Liputan6.com, Jakarta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bakal menurunkan Tim Traffic Acciden Analisis (TAR) terkait kecelakaan maut yang terjadi pada Jumat (21/1) sekira pukul 06.15 Wita, di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam insiden ini sebanyak lima orang meninggal dunia, satu orang kritis dan 13 orang luka ringan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Tim TAR Korlantas Polri diturunkan untuk memastikan secara ilmiah penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Advertisement
"Ditlantas Polda dan Resta Balikpapan sudah turun, nanti di Mabes Polri Korlantas Tim TAA (Traffic Acciden Analisis) akan turun ke TKP untuk back up proses pembuktian secara ilmiah penyebab kecelakaan menonjol tersebut," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (21/1).
Sebelumnya, Polda Kalimantan Timur mencatat, ada sebanyak lima orang yang meninggal dalam insiden kecelakaan maut yang terjadi pada Jumat (21/1) sekira pukul 06.15 Wita, di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Yang meninggal dunia 5, yang luka berat itu yang kritis satu, yang luka ringan 13," kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo saat dihubungi, Jumat (21/1).
Dirujuk ke Rumah Sakit
Untuk para korban tersebut, langsung dirujuk ke sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan seperti Rumah Sakit Ibnu Sina. "Terus rumah sakit yang jadi rujukan itu ada tiga, Rumah Sakit Khanujoso, Rumah Sakit Beriman, satu lagi Rumah Sakit Ibnu Sina," ujarnya.
Selain itu, dirinya menyebut, untuk kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu berjumlah sebanyak enam unit.
"Kendaraannya yang terlibat itu ada 6 unit untuk roda empat ya, terdiri dari dua unit angkot, dua unit mobil pribadi dan dua unit mobil pickup. Terus roda duanya empat unit," sebutnya.
Advertisement
Diduga Rem Blong
Sebuah video beredar terjadinya kecelakaan maut di Simpang Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1) pagi. Dalam video itu, terlihat sebuah truk tronton berwarna merah menabrak beberapa mobil dan motor yang sedang berhenti karena kondisi sedang lampu merah.
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi karena diduga tronton itu mengalami rem blong.
"Hasil investigasi petugas di lapangan, itu ini sementara ya. Itu dimulai karena adanya truk tronton yang remnya blong," kata Yusuf saat dihubungi, Jumat (21/1).
Terlihat Kencang
Selain itu, untuk kondisi jalan di lokasi tersebut juga memang menurun. Sehingga, laju dari truck tersebut terlihat kencang.
"Kondisi jalan itu geografisnya memang menurun, sehingga si truk tersebut selain dia remnya blong, dia juga daya laju kendaraannya enggak bisa dikurangi lag. Karena memang jalanannya yang menurun," jelasnya.
Yusuf menyebut, truck itu membawa obat semacam pembersih air dengan beban seberat 20 ton.
"Dia membawa beban kurang lebih 20 ton, mengangkut obat apa gitu tadi. Kayak untuk pembersih air," tutupnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Kemenhub Tinjau Lokasi
Kecelakaan beruntun yang terjadi di simpang lima traffic light (TL) Muara Rapak, Balikpapan Utara mendapat atensi khusus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Bahkan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi langsung meninjau lokasi kejadian laka lantas ini, pada Minggu (23/1/2022) siang sekira pukul 13.00 Wita.
Padahal, sebelumnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sudah melakukan investigasi di lokasi laka lantas Muara Rapak yang merenggut empat nyawa pengendara dan puluhan pengendara lainnya luka-luka.
Mitigasi Agar Peristiwa Serupa Tak Terulang
Usai melakukan investigasi, selanjutnya akan segera melakukan mitigasi penanganan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Mengingat kawasan tersebut acap kali menjadi lokasi laka lantas yang menelan korban jiwa.
Budi menjelaskan bahwa dari hasil investigasi KNKT bahwa Rear Over Hang (ROH) pada sumbu roda truk dirubah. ROH adalah jarak antara garis tengah gardan belakang dengan bagian ujung belakang kendaraan.
"Ada beberapa hal di sini untuk segera melakukan mitigasi penanganan berikutnya seperti apa? saya akan melakukan peninjauan kepada kendaraannya karena ada indikasi ada perubahan ROH, jadi konfigurasi ban-nya dirubah harusnya panjangnya sekian kemudian dipanjangin artinya ada tambahan casis di sisi kendaraan temuan itu untuk sementara,” paparnya.
Sementara itu, pada Sabtu (22/1/2022) sore, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terhadap kasus Kecelakaan Lalulintas.
Advertisement
Penyelidikan Tim KNKT
Tim KNKT melakukan pemeriksaan terhadap truk yang dikemudikan oleh Muhammad Ali dengan nomor Polisi KT 8534 AJ. Di mana truk tersebut diamankan sebagai barang bukti di Mapolresta Balikpapan.
“Kami investigasi sarana, prasarana di lokasi jalan nanti pemeriksaan saksi atau tersangka kita kumpul kan bukti-bukti saja temuannya apa begitu,” kata Investigator Subkom LLAJ KNKT, M. Budi Susandi.
Pemeriksaan yang dilakukan kata Budi meliputi sistem pengereman hingga transmisi. Namun, sayangnya dia enggan membeberkan secara rinci.
“Kami cek sistem pengereman, kemudi transmisi itu aja sama dimensi kendaraan, lebih jelasnya sama pak Dirjen saja ya biar ga simpang siur,” singkatnya.
Diketahui, peristiwa memilukan kembali terjadi di kawasan simpang TL Muara Rapak Balikpapan pada Jumat (21/1/2022) pagi. Di mana terjadi tabrakan karambol yang melibatkan truk pengangkut kapur penjernih air bernomor Polisi KT 8534 AJ yang dikemudikan Muhammad Ali (48) yang melibatkan puluhan kendaraan bermotor hingga menewaskan 4 orang serta puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tragis itu.