Liputan6.com, Jakarta Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan popularitas dan elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan terkerek jika mesin partai sampai level bawah sudah benar-benar bisa digerakkan untuk persiapan Pilpres 2024.
"Bisa. Seluruh kekuatan yang ada di Golkar mesti kerja kolektif, kerja bersama-sama," kata Ujang saat dihubungi, Jumat, 21 Januari 2022.
Dia menuturkan bahwa kemenangan Pileg dan Pilpres mesti diraih secara bersamaan.
Advertisement
"Jika seluruh kader bersama-sama kerja kolektif untuk naikkan popularitas dan elektabilitas Airlangga, maka Airlangga akan terkatrol baik popularitas maupun elektabilitasnya," katanya lagi.
Baca Juga
Saat ini, lanjut dia, kader Golkar masih main sendiri-sendiri. Masih mengutamakan kepentingan terkait nasibnya di Pileg.
"Belum maksimal sosialisasikan dan kampanyekan Airlanga," katanya.
"Jika semua kader Golkar kompak dan bersatu bekerja tuk Airlangga, maka dengan sendirinya Airlangga lambat laun akan naik elektabilitasnya," tambahnya.
Partai Golkar merupakan partai lama yang punya struktur baik. Bahkan pada Pileg lalu, mereka mendapatkan suara mencapai 12 persen dan perolehan kursi nomer dua terbanyak di DPR.'
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Maksimal
Â
Ujang Komarudin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini meyakini elektabilitas Airlangga bisa naik jika kerja-kerja kolektif kader beringin berjalan dengan baik. Sebab dia melihat kader-kader Golkar mementingkan Pileg ketimbang Pilpres.
"Saya rasa kerja kolektifnya belum jalan. kader Golkar masih mementingkan Pileg mereka, dibandingkan Pilpres," kata Ujang.
"Orang-orang Golkar masih berpikirnya, ngamanin nasib sendiri aja di Pileg. Urusan Airlangga urusan sendiri lah, kira-kira begitu. Ini yang membuat elektabilitas Airlangga enggak terkatrol, enggak naik," terang Ujang.
Sebelumnya, Inisiator GMPG Sirojuddin Abas mengutip temuan data Voxpol Center bahwa elektablitas Airlangga hanya 0,8 persen dan temuan Indikator Politik Indonesia 0,2 persen. Padahal segala upaya untuk mendongkrak elektabilitas tersebut sudah dimaksimalkan, terutama dengan kampanye konvensional berupa masifnya pemasangan bilboard, spanduk, dan baligho. Bahkan, kata Sirojuddin, anggaran untuk sosialisasi tersebut mencapai Rp243,15 miliar sepanjang Juli-Desember 2021.
"Ini seharusnya disadari oleh seluruh kader partai Golkar bahwa mesin mogok tidak dapat didorong oleh billboard. Sekali masyarakat mengatakan tidak, maka sungguh bodoh jika kita paksakan," kata Sirojuddin, Kamis (20/1/2022).Â
Advertisement