Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan kriteria yang cocok untuk jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), yaitu memiliki latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah. Sejumlah nama pun sudah bermunculan.
Mulai dari mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana. Tidak hanya itu mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, hingga Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baca Juga
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Wandy Tuturoong mengatakan Jokowi masih memiliki waktu dua bulan untuk menentukan siapa yang cocok. Dia menilai dalam kurun waktu tersebut nama-nama lain yang belum muncul tidak menutup kemungkinan akan timbul ke publik.
Advertisement
"Dalam kurun waktu itu tentu saja nama-nama lain yang belum pernah muncul bisa dimunculkan ke publik. Sehingga Presiden punya banyak pilihan untuk itu, dan waktu masih cukup," kata Wandy dalam video berdurasi 1 menit, Jumat (21/1/2022).
Wandy menilai kriteria yang diinginkan Jokowi sudah ideal, karena untuk menjadi seorang Kepala Otorita memang harus memiliki hal itu.
"Kita melihatnya sebuah kriteria yang ideal. Karena memang tantangan membangun dan memindahkan Ibu Kota Negara itu kan relevan dengan itu," pungkasnya.
Kriteria dari Jokowi
Usai pemerintah dan DPR mengesahkan UU Ibu Kota Negara (IKN), muncul nama-nama yang kemungkinan akan menjadi calon Kepala Otorita di Nusantara. Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap dua kriteria ini ada di calon pemimpin di IKN.
“Kalau saya pinginnya ada latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah,” ungkap Jokowi dalam acara Pertemuan Presiden dengan Pemimpin Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Rabu 19 Januari 2022.
Jokowi menjelaskan, IKN akan mencerminkan kota yang sehat, kota yang efisien, kota yang produktif, dan zero emission. IKN akan menjadi ibu kota baru yang smart dan kompetitif.
“Membangun budaya kerja, mindset baru berbasis inovasi dan teknologi,” katanya.
Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Advertisement