Liputan6.com, Jakarta - Siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat meninggal dunia usai divaksin Covid-19. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah melakukan investigasi dan mengaudit kejadian meninggalnya MDA.
Hasil audit menunjukkan, tidak ada kaitan antara fatalitas dengan vaksinasi Covid-19. “Kesimpulan tidak terkait imunisasi,” kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari kepada merdeka.com, Sabtu (22/1/2022).
Berdasarkan investigasi, MDA meninggal dunia akibat syok septik. Dari informasi yang dihimpun, syok septik merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang disebabkan oleh kondisi sepsis, yaitu peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi.
Advertisement
Syok septik ditandai dengan kegagalan fungsi sirkulasi akibat infeksi yang berlanjut.
“Dari data yang didapat, diambil kesimpulan bahwa sebab kematian adalah septic syok,” jelas Hindra.
MDA meninggal dunia pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Dia mengikuti vaksinasi anak pada Sabtu (15/1/2022).
Demam Selama 2 Hari
Setelah menerima vaksinasi Covid-19, MDA mengalami demam selama dua hari hingga Minggu (16/1/2022). MDA sempat masuk sekolah pada Senin (17/1/2022).
Namun, karena demam tak kunjung sembuh, MDA dibawa ke rumah sakit Betha Medika Cisaat. Di sana, dia menjalani perawatan selama dua hari, kondisinya pun terus menurun hingga meninggal dunia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka
Advertisement