Sukses

Kali Bekasi Meluap, 10 Rumah Warga Rusak Parah Terdampak Longsor

Warga bersangkutan pun, terpaksa mengungsi sementara waktu lantaran rumah yang tak layak ditempati.

Liputan6.com, Jakarta Kali Bekasi yang melintas di Desa Satriajaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meluap akibat hujan deras yang mengguyur, Senin 24 Januari 2022. Akibatnya, sepuluh rumah warga rusak berat terdampak longsor yang dipicu luapan air kali.

Permukiman warga di RT 01 RW 01 Desa Satriajaya, juga sempat terendam banjir luapan Kali Bekasi. Sejumlah material bangunan rumah yang rusak, bahkan hanyut terbawa arus kali yang deras.

Mayoritas rumah terdampak, mengalami kerusakan parah dan perlu perbaikan. Warga bersangkutan pun, terpaksa mengungsi sementara waktu lantaran rumah yang tak layak ditempati.

"Kami sudah minta mereka agar sementara waktu tinggal di rumah saudaranya yang dekat situ," kata Camat Tambun Utara, Najmuddin, Selasa (25/1/2022).

Menurutnya, dari sepuluh rumah terdampak longsor, tujuh di antaranya mengalami kerusakan parah, mulai dari ruang tamu, ruang tidur, hingga dapur. Sedangkan tiga rumah lainnya rusak sedang.

Karena itu pihaknya meminta warga terdampak agar mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu. Pemerintah daerah, kata dia, juga sudah memberikan bantuan logistik untuk para korban.

"Kemudian tadi kami juga berikan bantuan logistik berupa beras, selimut, makanan, dan air bersih dari Dinsos dan BPBD," ujar Najmuddin.

Pihaknya juga sudah mengajukan perbaikan darurat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, untuk antisipasi pencegahan longsor kembali. Ia khawatir jika hujan intens turun, tanah di sekitaran lokasi akan mudah tergerus.

"Kami harap diberikan bambu dan karung berisi pasir di sepanjang bantaran sungai. Supaya ketika air banyak, tanah yang ditempati warga lainnya tidak tergerus," imbuhnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Minta Bantuan Dinas Perkimtan

Sementara untuk perbaikan lanjutan rumah warga yang membutuhkan waktu lebih lama, Najmuddin mengatakan akan meminta bantuan ke dinas yang berwenang.

"Penanganan lebih lanjut memang agak lama, yakni evaluasi secara total rumah warga. Nanti kami minta bantuan ke Dinas Perkimtan," pungkasnya.

Â