Sukses

Cak Imin Dapat Dukungan Maju di Pemilu 2024, Datang dari Kaum Perempuan

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memperoleh dukungan untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memperoleh dukungan untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Adapun dukungan ini datang dari kaum perempuan di Mojokerto. Disebut, mayoritas merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU) mendukung Cak Imin untuk bisa maju.

"Keinginan besar kami adalah Presiden RI dari NU, kami melihat Gus Muhaimin (panggilan lain Cak Imin) selaku Kader NU dan cucu pendiri NU ini sangat layak menjadi Presiden RI," kata Koordinator Perempuan NU Mojokerto, Khofifah, dalam keterangannya, Jumat (28/1/2022).

Pihaknya merasa yakin setelah PKB memperjuangkan RUU TPKS untuk segera disahkan. Karena itu, pihaknya akan berusaha memenangkan Cak Imin jika memang maju di Pemilu 2024.

"Kami Kader Perempuan NU akan terus bergerak untuk memenangkan Gus Muhaimin," kata Khofifah.

Selain di Mojokerto, di Pasuruan yang tergabung dalam dalam Perempuan Wirausaha (Perwira) NU juga turut mendukung Cak Imin maju di Pilpres mendatang.

"Kami ingin presiden RI dari kader NU," kata Rosidah Muslim, Koordinator Perwira NU.

 

2 dari 2 halaman

Cak Imin Minta RUU TPKS Disahkan

Sebelumnya, Cak Imin mengatakan, kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia harus dihentikan, mengingat jumlah kasusnya terus naik.

Karena itu, pengesahan RUU TPKS menjadi prioritas bagi bangsa ini.

"Saya memilih bersuara, kekerasan dan pelecehan seksual harus kita akhiri. Saya tidak sanggup mendengar kisah kawan-kawan penyintas. Ingatan yang justru ingin kawan-kawan lupakan. Saya pastikan RUU TPKS segera disahkan. Kita sudahi kasus kasus banal seperti itu," kata dia.

Cak Imin meminta para penyintas untuk mengindentivikasi apa saja yang mereka harapkan dari pemerintah supaya mereka dapat melanjutkan hidup dengan baik.

Ketua Umum PKB itu berjanji akan mendorong harapan tersebut dapat diwujudkan dan berlaku untuk semua penyintas serta korban kekerasan dan pelecehan seksual di seluruh Indonesia.

"Mereka harus melanjutkan hidup, dan kita pastikan kita ada di sisi mereka. Itu politik kesejahteraan yang saya maksud bahwa tidak boleh ada anak bangsa yang tercecer," kata dia.