Sukses

Wagub DKI: Vaksinasi Booster di Jakarta Sudah Capai 514.910 Orang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan vaksinasi ketiga Covid-19 atau booster di Jakarta terus ditingkatkan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan vaksinasi ketiga Covid-19 atau booster di Jakarta terus ditingkatkan. Booster dapat dilakukan kepada masyarakat yang setelah enam bulan mendapatkan vaksin kedua.

"Total yang sudah dibooster vaksin 514.910 orang terus kita percepat," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022) malam.

Politikus Gerindra itu meminta masyarakat terus berpartisipasi dan mengajak saudara untuk segera mendapatkan vaksinasi. Sebab vaksinasi sudah dapat diberikan di seluruh fasilitas kesehatan atau faskes di Jakarta.

"Silahkan keluarga kakek, nenek orang tuanya yang lansia segera diajak, diantarkan dipastikan terdaftar mendapatkan vaksin booster," ucapnya.

Selain itu, Riza menyatakan kasus varian baru Covid-19 atau Omicron masih terus bertambah. Kasus Omicron di Jakarta mencapai 2.525 orang pada Jumat (28/1/2022).

"Ini perhatian lagi kasus impornya 1.373, sama juga 54,4 persen. Kasus transmisi lokalnya itu 1.152 sama dengan 45,6 persen," ujar Riza.

Dia meminta masyarakat lebih taat protokol kesehatan karena adanya peningkatan kasus tersebut. Sebut perbedaan kasus transmisi lokal dan dari perjalanan luar negeri tidak jauh.

"Sekarang diantara kita nih saling menularkan bukan cuman orang datang dari luar negeri. Jadi harus lebih hati-hati tempat terbaik tetap di rumah laksanakan protokol kesehatan," jelas mantan anggota DPR RI tersebut.

2 dari 2 halaman

Keterisian Tempat Tidur RS

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan mencari tahu kondisi masyarakat yang kesulitan mencari tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Sebab, dari data Dinkes, kapasitas tempat tidur yang terpakai baru 45 persen.

"Tentu ini menjadi catatan bersama-sama, saya akan cek sebenarnya apakah penyebarannya atau apa," kata Widya, Kamis (27/1/2022).

Widya mengatakan, dari 45 persen tersebut, mayoritas tempat tidur diisi oleh pasien tanpa gejala (asimtomatik) ataupun gejala ringan.

"Dari 45 persen yang dirawat di rumah sakit sebenarnya masih ada bocor, yang ringan dan asymptomatic sekitar 48 persen dari 45 persen. Jadi hampir separuhnya (tempat tidur terpakai oleh pasien) asymptomatic dan ringan," katanya.