Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memuji gagasan pemerintah memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim). Dia menilai pemindahan IKN ke Kaltim merupakan gagasan yang out of the box.
Hal ini disampaikan Gus Yahya dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-96 Nahdlatul Ulama di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022). Dalam kesempatan ini, hadir pula Presiden Joko Widodo, Wapres Ma'ruf Amin hingga Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Baca Juga
"Semakin lama kami semakin sadar bahwa Kaltim ini istimewa. Izinkan saya secara tulus memuji inisiatif dan gagasan membangun IKN baru di Kaltim ini karena ini adalah gagasan yang keluar dari kotak, out of the box," kata Gus Yahya sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
Advertisement
Dia berharap pemindahan IKN ke Kalimantan Timur dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik. Gus Yahya meyakini pemindahan ibu kota negara ini akan menghasilkan gagasan-gagasan baru.
"Semakin lama semakin terang akan jadi inisiatif yang efektif untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara ini. Tampaknya Kaltim ini selain jadi sasaran gagasan out of the box, juga mengundang makin banyak gagasan lainnya," jelasnya.
Menurut dia, NU memutuskan untuk memasukkan agenda pengukuhan kepengurus PBNU sebagai rangkaian peringatan Harlah ke-96 mulai 31 Januari sampai 17 Februari 2022. Selain di Kaltim, PBNU akan menggelar acara di sejumlah daerah untuk memperingati harlah ke-96.
Pada 5 Februari, NU akan mengadakan acara di Labuan Bajo, NTT. Kemudian, 12 dan 13 Februari di Muara Enim dan Palembang. Puncaknya, di Surabaya pada 16 dan 17 Februari 2022.
"Semua kegiatan ini kami bingkai dengan tema, 'Menyongsong 100 Tahun NU, Merawat Jagat, Membangun peradaban'.Tema ini kami usung karena kami yakin percaya bahwa para pendiri NU dulu mendirikan ini dengan keprihatinan kepedulian cita-cita yang terkait dengan peradaban," ujar Gus Yahya.
Tandatangani MoU
Dalam rangkaian Harlah ini, PBNU juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kesepakatan ini untuk membangun kerja sama dan agenda nasional.
"Di Labuan Bajo, kita akan kembangkan program kampung nelayan yang kita kerja samakan dengan KKP. Sementara dengan KLHK, akan kami inisiasi 12 Februari di Muara Enim Sumatera Selatan. Insya Allah disusul agenda lain sebagai kerja sama dengan sejumlah pihak," tutur Gus Yahya.
Advertisement