Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memutuskan untuk menetapkan calon presiden yang akan diusung di Pemilu 2024 pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Senin 31 Januari 2022.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Presiden PKS Ahmad Syaikhu, PKS akan mengumumkan capres di Pemilu 2024 setelah koalisi sudah terbentuk.
"Jika sudah ada koalisi tentu baru diputuskan siapa capres yang akan diusung," kata dia dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).
Menurut Ahmad, PKS membuka diri untuk membentuk koalisi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Partainya siap berkomunikasi dengan calon mitra koalisi.
"PKS masih membuka diri karena syarat presidential threshold 20 persen sementara suara PKS 8,21 persen jadi PKS harus berkoalisi. Kita siap berkomunikasi dengan calon mitra koalisi," kata Syaikhu.
Â
Tokohkan Salim Segaf
Meski belum mengambil keputusan, PKS terus menokohkan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufri sebagai calon presiden.
Musyawarah Majelis Syuro telah mengamanahkan Salim Segaf untuk tampil dalam pentas tokoh nasional.
"Jadi tetap kalau penokohan kita dorong Dr Salim Segaf Al Jufri sambil terus menguatkan kesiapan termasuk menjalin komunikasi dengan partai lain," kata Syaikhu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy mengatakan PKS akan terus bekerja salah satunya dengan rekomendasi dari Rakernas PKS 2022.
"Masih ada waktu satu tahun 8 bulan untuk bekerja agar terus naik perolehan suara PKS lewat kolaborasi dan transformasi. Meski belum diputuskan capres tapi kita dorong tokoh internal dari PKS bisa muncul," kata dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement