Sukses

Gus Yahya: NU Ingin Jadi Bagian Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kaltim

Menurut Ketum PBNU Gus Yahya, gagasan tentang Ibu Kota Negara Baru sejalan dengan visi Nahdlatul Ulama (NU) yang ingin membangun peradaban umat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan NU ingin menjadi bagian dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut dia, gagasan tentang IKN baru mencerminkan visi membangun masa depan.

Hal ini sejalan dengan visi Nahdlatul Ulama yang ingin membangun peradaban umat. Gus Yahya menyebut NU telah lama menggulirkan wacana tentang perjuangan peradaban.

"Nahdlatul Ulama ingin ikut serta menjadi bagian dari pembangunan Ibu Kota Negara yang baru itu karena lama ingin menghidupi semangat untuk ikut serta membangun peradaban," kata Gus Yahya dalam rangkaian Harlah ke-96 NU yang digelar di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (5/2/2022).

Oleh sebab itu, rangkaian Harlah ke-96 NU diselenggarakan di empat provinsi berbeda. Sebelum Labuan Bajo, Harlah ke-96 NU juga telah diselenggarakan di Balikpapan, Kaltim pada 31 Januari 2022.

"Balikpapan kita pilih karena kita tahu bahwa Presiden dan stakeholder bangsa ini ingin membangun Ibu Nota Negara yang baru di Kalimantan Timur," ujarnya.

"Maka penting Nahdlatul Ulama hadir di Kalimantan Timur, Balikpapan dan di Ibu Kota Negara baru. Karena untuk membangun peradaban kita harus memulai dengan semangat ikut serta membangun masa depan," sambung Gus Yahya.

Adapun Labuan Bajo NTT dipilih karena daerah tersebut mencerminkan miniatur Indonesia yang penuh dengan keberagaman. Selain itu, NTT merupakan perwujudan dari watak peradaban Nusantara yakni, watak maritim.

"NTT adalah perwujudan dan watak Nusantara, yaitu watak maritim. Karakter peradaban maritim ini yang akan jadi modal kekuatan kita dalam menyongsong peradaban dunia," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Puncak Harlah NU Digelar di Bangkalan, Jatim

Setelah NTT, rangkaian Harlah ke-96 PBNU akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan, pada 12 dan 13 Februari 2022. Alasan Palembang dipilih karena menjadi tempat peradaban tertua di Indonesia.

Puncak Harlah ke-96 NU akan diadakan di Bangkalan Jawa Timur pada 17 Februari 2022. Bukan tanpa alasan, NU ingin mengambil energi spiritual dari Syaikh Kholil Bangkalan.

"Kenapa empat tempat ini dipilih sebagai titik yang rangkaian kegiatan peringatan harlah? Karena empat tempat ini mewakili model-model dasar yang diperlukan oleh Nahdlatul Ulama untuk memulai beranjak dalam perjuangan membangun peradaban," jelas Gus Yahya.