Sukses

Ambruk Diterjang Angin, Reruntuhan Huntara Korban Banjir di Bogor Belum Dibersihkan

Hunian sementara untuk warga terdampak banjir bandang dan longsor di Sukajaya, Bogor ambruk diterjang angin kencang pada Minggu dini hari kemarin.

Liputan6.com, Bogor - Bangunan Hunian Sementara (Huntara) di Kampung Hegarmanah, Desa Pasirmadang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ambruk pada Minggu (6/2/2022) dini hari.

Material rangka baja ringan, atap plafon dan dinding dari GRC yang runtuh masih belum dibersihkan. Bangunan itu merupakan hunian sementara warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sukajaya 2020 lalu.

Sekretaris Desa Pasirmadang, Sofyan mengatakan, material bangunan sampai saat ini belum dibersihkan karena akan ada peninjauan ulang dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor.

"Tetapi area lokasi sudah steril dari masyarakat. Jadi tidak boleh ada yang masuk," ujar Sofyan, Senin (7/2/2022).

Sofyan mengatakan ada dua bangunan Huntara yang dihantam angin kencang. Satu di antaranya ambruk rata dengan tanah, dan satu unit lainnya rusak di bagian atap akibat terhempas angin kencang.

"Dua bangunan Huntara itu masing-masing dihuni oleh 14 KK atau 43 jiwa. Memang khusus para pengungsi banjir longsor," ujar Sofyan.

Menurutnya, sebanyak 28 KK atau 90 jiwa saat ini terpaksa mengungsi ke rumah saudara-saudaranya di Kampung Hegarmanah.

Tidak ada korban dalam insiden tersebut, karena pada saat kejadian kondisi Huntara dalam keadaan kosong.

Sebelum kejadian, seluruh pengungsi memilih meninggalkan tempat penampungan sementara korban banjir bandang dan longsor ini karena struktur bangunannya sudah tidak layak ditempati.

"Pekan lalu sempat kejadian serupa dan membuat kontruksi bangunan miring. Karena takut roboh, mereka memilih pindah. Eh, ternyata benar, kemarin kejadian lagi," terangnya.

2 dari 2 halaman

Untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor

Diketahui, huntara tersebut adalah satu dari beberapa tempat relokasi untuk warga Kampung Gunung Kembang dan Kampung Anyar, yang menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor awal 2020 lalu.

Huntara tersebut dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Struktur utama bangunan terdiri atas baja ringan dan beratap asbes. Sementara dinding terbuat dari papan GRC.