Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memerintahkan kepada jajaran TNI AD untuk bekerja keras mengantisipasi penyebaran paham radikalisme di Indonesia. Tentunya dengan melakukan deteksi dini dan gerak cepat penanganan.
"Kalau dulu zaman Pak Harto tuh Babinsa harus tahu di mana jarum jatuh. Kalau sekarang, Babinsa harus tahu di mana perkembangan-perkembangan mereka," tutur Dudung saat acara pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).
Baca Juga
Dudung meminta jajaran TNI AD menggunakan seluruh potensinya dalam upaya menangani penyebaran paham radikalisme. Termasuk lewat koordinasi aktif bersama Polri dan pihak terkait lainnya.
Advertisement
"Karena hitungannya sudah bukan menit lagi, tapi detik, karena di media sosial marak mereka menyuarakan," jelas dia.
Radikalisme Sudah Jangkau Semua Kalangan
Berdasarkan Rapat Pimpinan atau Rapim bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan), tercatat bahwa paham radikalisme saat ini telah menjangkau semua kalangan masyarakat. Di lingkungan mahasiswa sendiri bahkan mencapai 23 persen.
"Dan ada beberapa persen yang sudah tidak mengakui Pancasila. Dan hasil analisa intelijen saya melaporkan, mohon maaf memang ada beberapa wilayah-wilayah yang kita waspadai sudah terpapar radikalisme," Dudung menandaskan.
Advertisement