Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kartika Nur Rahman turut mengomentari deklarasi relawan 2024 Ikut Jokowi di Cirebon, Jawa Barat.
Menurutnya antusias tersebut adalah wujud kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi selama kepemimpinannya.
Baca Juga
Deklarasi dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kaum melenial, emak-emak, hingga tokoh masyarakat. Mereka satu suara 2024 Ikut Jokowi.
Advertisement
"Yang pertama antusiasme itu menunjukkan cerminan bahwa masyarakat puas dengan kepemimpinan Pak Jokowi, dianggap berhasil,” ujar Rahman saat dihubungi, Senin (7/2/2022).
Rahman mengatakan di tengah gelombang pandemi Covid-19, Presiden Jokowi tetap berhasil melaksanakan pembangunan-pembangunan di seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut pula yang mendasari masyarakat begitu puas dengan kepemimpinan Presiden RI ke-7 itu.
"Bahkan disaat berat kita tahu pandemi covid ini ya, Covid-19 yang berlangsung di seluruh dunia ternyata target-target pembangunan pun masih bisa tercapai,” tutur Rahman.
Rahman menjelaskan selain karena puas dengan kinerja Presiden Jokowi, masyarakat juga berharap agar pembangunan yang digenjot oleh Jokowi bisa diteruskan pada tonggak kepemimpinan selanjutnya.
Jadi Patokan Masyarakat
Oleh karena itu, Rahman menilai instruksi dari Jokowi di 2024 nanti akan dijadikan patokan oleh masyarakat.
"Kemudian ini menunjukkan selain karena puas, maka kemudian masyarakat itu solid kemudian menyatakan aspirasinya di 2024 nanti berharap bahwa pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi ini bisa terus berlanjut,” kata Rahman.
"Dalam hal ini maka arahnya Pak Jokowi itu yang mereka jadikan patokan. Saya melihat situasi kemarin di Cirebon seperti itu,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah dukungan yang terus digelorakan oleh masyarakat bisa merubah konstitusional masa jabatan presiden. Dengan yakin Rahman menjawab hal tersebut bisa saja terjadi.
Sangat masih mungkin sekali ya. Karena nantikan keputusannya ada di MPR itu ya. Saya pikir kalau aspirasinya itu semakin tinggi, dan itu kemudian dilakukan pembahasan di MPR masih mungkin saja berubah,” ujar Rahman.
Advertisement