Sukses

Cerita Ahok Lebih Bahagia Jadi Pejabat Ketimbang Pengusaha

Ahok mengaku senang kala menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta karena bisa membantu rakyat lewat kebijakan-kebijakannya sebagai pemimpin.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto hingga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada kader muda partai banteng.

Para kader muda PDIP diminta berpolitik untuk memastikan kebijakan negara membebaskan rakyat dari berbagai masalah. Megawati berpesan untuk para kader muda agar merenungkan apa yang menjadi tujuan dalam berpolitik.

Dalam kesempatan itu, Ahok mengungkap, bahwa ia merasa lebih bahagia ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, meski gaji pejabat negara kecil dibanding menjadi pengusaha. Ahok mengaku temotivasi Megawati agar menggunakan kekuasaan untuk menolong rakyat.

"Seperti kata Bu Mega, kalau mau menolong rakyat, ya kita gunakan kekuasaan untuk rakyat. Kita takkan mungkin menggunakan uang kita sendiri, uang kita sendiri takkan mampu menyelesaikan itu. Pengusaha takkan mampu menolong begitu banyak rakyat. Pengusaha itu uangnya terbatas. Maka harus dengan negara, agar kebijakannya pro rakyat," katanya dalam Webinar Banteng Muda Indonesia (BMI) di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Melalui jabatan Gubernur DKI, Ahok mengaku bisa membantu rakyat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan harian. Bisa menggratiskan bus untuk rakyat yang menerima gaji minimum. Ahok juga bisa menyediakan rusun dengan biaya sewa Rp 15 ribu per bulan untuk rakyat yang membutuhkan.

"Dan saya merasakan suka cita sebagai pengusaha tak sebesar dengan ketika menjadi pejabat negara yang bisa melayani dan menolong rakyat. Suka cita menolong rakyat itu tak bisa dikalahkan oleh apa pun usaha sebagai pengusaha," ucap Ahok menandaskan.

2 dari 2 halaman

Dorong Kebijakan Negara yang Pro Rakyat

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Megawati agar para kader muda PDI Perjuangan berjuang di politik untuk kepentingan rakyat.

"Ibu Megawati memberikan pesan bahwa berpolitik itu sederhana, berpolitik itu bagaimana kita menggalang kekuatan rakyat yang punya cita-cita, punya mimpi, punya harapan, yang mewujudkan dalam dukungan politiknya. Sehingga dengan kekuasaan politik itu kita akan mewujudkan kebijakan publik yang bisa membebaskan rakyat dari berbagai persoalannya," kata Hasto.

Dia juga meminta para kader muda PDIP untuk berperan aktif mendorong kebijakan negara agar pro terhadap rakyat.

"Para kader muda PDIP harus bertujuan mendorong kebijakan negara agar rakyat menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya, bagaimana mendapatkan penghidupan layak, mendapatkan sandang, pangan dan papan, serta harapan hidup yang lebih baik dalam kesatuan kolektif sebagai bangsa Indonesia," imbuh dia.

Kader muda PDIP diminta belajar dari para tokoh bangsa seperti dua Proklamator, Bung Karno dan Bung Hatta. Sebab, pada usia 16 tahun Bung Karno punya cita-cita Indonesia merdeka. Kata Hasto, itu berawal dari pernyataan kritis kenapa saat itu Indonesia terjajah.

"Dialektika itu dilakukan saat bertemu dengan Pak Marhaen, kenapa Pak Marhaen ini miskin padahal dia punya lahan, dia punya cangkul, kenapa dia miskin. Dan ada jutaan petani begitu," kata Hasto.

"Belajarlah dari sosok yang telah berprestasi, Mas Ahok, Pak Anas Bupati Banyuwangi, Rudi Hartono dan Susi Susanti yang mampu menampilkan kekuatan kita dalam bulutangkis. Belajarlah juga dari mereka yang juara Olimpiade matematika, fisika, belajar dari mereka yang mampu jadi maestro kebudayaan Indonesia. Dan semuanya dicapai dengan perjuangan. Tanpa perjuangan tidak mungkin mencapai cita-cita," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com