Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi peran The Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A) dalam mendorong pengembangan dan akses yang berkeadilan terhadap obat, alat diagnostik, dan vaksin Covid-19. Menurut Jokowi, ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia.
"ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme," kata Jokowi dalam pidatonya untuk ACT-A seperti dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi berharap, peran ACT-A bisa lebih menjembatani ketimpangan vaksinasi global untuk ke depannya. Sebab, semua belum dapat dikatakan aman sampai semua selamat.
"No one is safe until everyone is," tegas Jokowi.
Jokowi pun mengajak negara-negara di dunia untuk memperkuat dukungannya terhadap ACT-A. Sebagai Presiden G20, Indonesia akan menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.
"Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan. Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya," jelas Jokowi.
Â
Kunci Keluar dari Pandemi COvid-19
Lebih jauh, mantan gubernur DKI Jakarta menyebut bahwa berbagai pembenahan harus dilakukan dan penguatan kapasitas negara berkembang harus mendapatkan perhatian khusus. Di saat yang sama, negara berkembang juga harus diberdayakan sebagai solusi.
"Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan. Untuk itu, kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan," dorong Jokowi.
Dia meyakini, solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih tangguh.
"Peran G20 sangat penting dalam membangun arsitektur kesehatan dunia, termasuk dalam mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang. Recover together, recover stronger," pungkas Jokowi.
Access to Covid-19 Tools Accelerator adalah kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19. ACT-A diluncurkan pada akhir April 2020, pada acara yang diselenggarakan bersama oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.
Â
Advertisement