Liputan6.com, Purworejo Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengunjungi Desa Wadas, Minggu (13/2) untuk mendengarkan secara langsung keluh kesah masyarakat yang menolak penambangan.
Ia berterima kasih pada warga Wadas yang menerimanya dengan baik dan mau menceritakan persoalannya secara langsung.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mendengarkan keluhan warga, mulai dari alasan terkait penolakan penambangan di Desa Wadas hingga cerita peristiwa mencekam saat kisruh dengan aparat kepolisian pada Selasa (8/2) lalu.
Advertisement
"Mereka menceritakan secara terbuka, mereka sampaikan semuanya. Maka saya terima kasih karena mereka welcome,” ucap Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan permintaan bila pada peristiwa lalu ada tindakan represif aparat kepada warga Desa Wadas.
"Alhamdulillah hari ini silaturahmi dengan warga Desa Wadas Kab. Purworejo. Saya berterimakasih atas sambutan yang baik dari para sedulur," kata Ganjar dalam akun Twitter resminya @ganjarpranowo dikutip Minggu (13/3).
Alhamdulillah hari ini silaturahmi dengan warga Desa Wadas Kab. Purworejo. Saya berterimakasih atas sambutan yang baik dari para sedulur. InsyaAllah dialog siang hingga sore ini menjadi bekal saya berikhtiar mencari solusi terbaik bagi para sedulur di Desa Wadas. pic.twitter.com/FbFpRKnISi
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) February 13, 2022
Ganjar Minta Izin Menginap di Desa
Merasa tidak cukup bila hanya sekali datang, Ganjar pun meminta izin ke warga untuk menginap dan tinggal di Desa Wadas. Hal itu lantaran Ganjar ingin mendengar lebih dalam masalah warga yang menolak terkait rencana penambangan batu andesit di desa itu.
Warga Wadas pun kompak mengabulkan permintaan Ganjar. Mendengar jawaban itu, Ganjar langsung tersenyum. Ia mengatakan akan mengatur jadwal untuk bisa kembali datang ke Desa Wadas dan menginap di sana.
Mukti, salah seorang warga Wadas mengapresiasi Ganjar yang mau datang sendirian ke desanya untuk mendengarkan cerita dari warga. Ia juga mengapresiasi, Ganjar yang meminta maaf atas kejadian saat pengukuran tempo dulu.
"Kami senang, karena pak Ganjar mau datang sendiri, tanpa pengawalan dan mendengarkan cerita dari masyarakat secara langsung. Kami sebagai masyarakat, menjunjung tinggi dan menghormati itikad baik pak Ganjar. Kami memaafkan beliau, tapi dengan syarat mencabut izin penambangan,” tandasnya.
Advertisement
Langkah Selanjutnya
Ia menyebut akan mengambil tiga langkah setelah pertemuan itu. Pertama pihaknya akan melakukan evaluasi teknis. Kedua, metode pendekatan. Ketiga, menelusuri hal apa yang selama ini menjadi polemik, termasuk pro atau kontra di masyarakat.
“Nah, yang ketiga ini sepertinya kurang. Maka dari itu, saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung," kata Ganjar.
Disinggung mengenai tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itu yang akan dibicarakan secara teknis.
“Evaluasi teknis akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," tutupnya.
(*)