Survei SMRC: PDIP Menang di Jawa Barat Jika Pemilu Digelar Sekarang

PDIP Umumkan Lima Pasangan Cagub Dan Wagub Pilkada Serentak 2018 — Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengikuti acara pengumuman nama pasangan cagub-cawagub PDIP, Jakarta, Minggu (7/1). Lima provinsi itu adalah Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Sumsel. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di Jawa Barat jika Pemilihan Umum (Pemilu) diadakan sekarang.

Hal ini berdasarkan temuan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat” yang dirilis secara online pada Selasa (15/2/2022).

Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad dalam presentasi hasil surveinya menerangkan, bahwa dalam simulasi semi terbuka terhadap 18 partai, di Jawa Barat saat ini PDIP memperoleh suara 16 persen, bersaing ketat dengan Gerindra yakni 14,8 persen suara.

Urutan selanjutnya PKS dengan 9,2 persen, Golkar 8,1 persen, Demokrat 5,9 persen, dan PKB 5,1 persen. Sementara partai politik lainnya ada di bawah 3 persen.

Saidiman menuturkan bahwa dukungan terhadap PDIP di Jawa Barat saat ini (16 persen) cukup stabil dibanding dengan hasil Pemilu 2019 (14,3 persen). Sementara dukungan terhadap partai-partai lain cenderung menurun.

“Perolehan suara masing-masing partai, masih terbuka kemungkinan untuk berubah mengingat masih ada 32,7 persen masyarakat Jawa Barat yang belum menentukan pilihan,” ujar Saidiman mengingatkan.

Setelah bungkam dalam beberapa hari, politikus PDIP Arteria Dahlan akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat atas ucapannya saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung.

2 dari 2 halaman

Tentang Survei SMRC

Survei LSI, PDIP Potensial Juara Pileg 2019 — Ilustrasi survei - Lambang-lambang partai politik terlihat dimonitor selama survei bertajuk "Yang Juara dan Yang Terhempas: Pertarungan Partai Politik 2019" di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden. Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Wawancara dilakukan oleh tenaga pengumpul data yang terlatih pada 5-8 Februari 2022. Pembobotan data dilakukan sehingga profil demografi sampel proporsional terhadap populasi hasil sensus.

Margin of error survei diperkirakan +/- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.