Liputan6.com, Jakarta Wasekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid angkat bicara soal posisi Pengurus besar nahdlatul Ulama (PBNU) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Imron menegaskan PBNU tidak dalam posisi mendukung atau tidak mendukung Capres-Cawapres.
Baca Juga
"Sebagai jam'iyyah diniyah ijtima'iyyah, PBNU tidak dalam posisi dukung-mendukung Capres/ Cawapres. PBNU juga tidak dalam posisi menjauhi atau mendekati partai politik tertentu,” kata Imron Saat dikonfirmasi, Kamis (17/4/2022).
Advertisement
Imron menyatakan, PBNU justru ingin menegakkan prinsip equi distance atau mengambil jarak yang sama dengan semua kekuatan parpol.
"Penegakan prinsip equi distance jauh lebih penting dan lebih strategis dalam membangun NU di era Kepemimpinan Gus Yahya yang berbasis pada tiga pilar strategis, kebangkitan intelektual, kebangkitan kewirausahaan, dan kebangkitan teknokratis warga NU, daripada sekedar dukung mendukung Capres/cawapres,” terang dia.
Hormati Hak Konsitusional Warga NU
Meski demikian, lanjut Imron, PBNU tetap menghormati hak konstitusional Warga NU untuk maju menjadi Capres cawapres.
"Sepanjang disalurkan melalui saluran yang tepat (parpol) bukan menggunakan lembaga. NU merupakan rumah besar bagi semua kekuatan politik dan bukan menjadi bagian dari partai politik,” tandas dia.
Advertisement