Sukses

Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Minta Perangkat Daerah Cek Daerah Rawan Banjir

Isnawa Adji meminta unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan pengecekan secara rutin terhadap sejumlah sarana dan prasarana penanganan banjir di wilayah terdampak.

Liputan6.com, Jakarta Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji meminta unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan pengecekan secara rutin terhadap sejumlah sarana dan prasarana penanganan banjir di wilayah terdampak.

Langkah ini diintensifkan sebagai antisipasi hadapi cuaca ekstrem berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

"Pengecekan sarana-sarana prasana penanganan banjir maupun lokasi pengungsian di wilayah kelurahan," kata Isnawa, Jumat (18/2/2022).

Dia menuturkan, BPBD DKI jakarta akan menyebarluasan informasi dini peringatan cuaca dari BMKG kepada masyarakat dan perangkat daerah terkait, baik melalui SMS maupun kanal media sosial milik Pemprov DKI Jakarta.

Jika terdapat wilayah mengalami banjir, Isnawa memastikan bahwa BPBD mendistribusikan keperluan evakuasi seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung dan lainnya.

"Dengan adanya Ingub 59 tahun 2021 tentang antisipasi ancaman banjir dan angin kencang pada masa pandemi Covid-19 yang diinisiasi oleh BPBD, sejak bulan Desember 2021 para perangkat daerah telah melakukan beberapa kegiatan antisipasi sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata Isnawa.

 

2 dari 2 halaman

Selalu Berkoordinasi

Isnawa juga mengatakan, langkah BPBD hadapi prakiraan cuaca ekstrem Jakarta yaitu dengan melakukan koordinasi dengan para perangkat daerah untuk antisipasi cepat bila terjadi banjir atau genangan.

"Kami juga melakukan peringatan dini melalui sms blast ataupun bila terjadi siaga 3, 2 dan 1 kepada masyakat dan aparat di daerah-daerah yang mungkin terdampak," kata dia.

Sebelumnya, BMKG memperingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada 17-23 Februari 2022, berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi.

Adapun potensi cuaca ekstrem berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia, dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.