Liputan6.com, Jakarta - Nama Andi Widjajanto sesungguhnya sudah tidak asing dalam dunia pertahanan di Indonesia. Meski bukan berlatar belakang militer atau polisi, Andi memiliki peran besar sebagai akademisi dan analis di bidang tersebut.
Sebagai seorang yang berkompeten di bidang pertahanan, Andi pun aktif sebagai koordinator di sebuah organisasi bernama Labtoraturium Indonesia 2045 atau Lab 45. Mengutip dari situs resminya, Lab 45 adalah sebuah lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis.
Terkait pendidikan, mengutip dari rekam jejak digital, Andi adalah lulusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia tahun 1996. Tidak hanya itu, Andi juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Advertisement
Kemudian, Andi juga tercatat mendapatkan gelar Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.
Melalui segudang latar keilmuan pertahanannya tersebut, kini Andi digadang akan didapuk sebagai Gubernur Lemhanas, dan dilantik pada siang hari ini Senin (20/2/2022) di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Andi akan menggantikan Agus Widjojo yang saat ini sudah menjabat menjadi Duta Besar Indonesia di Filipina.
Dekat dengan Lingkar Istana
Karir dan latar pendidikan Andi memang tidak sekadar soal pertahanan. Andi juga diketahui dengan dekat kalangan lingkar Istana.
Terlepas dari statusnya sebagai anak dari Mayjen (Purn) Theo Syafei, politikus senior PDIP, Andi pun dikenal dengan Presiden Joko Widodo sejak Pemilu 2014 sebagai tim sukses.
Usai memenangkan kontestasi, Andi masih memiliki andil sebagai anggota tim transisi pemerintahan dari kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jokowi-JK dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Dalam karirnya di pemerintahan, Andi sempat mencatatkan nama sebagai Sekretaris Kabinet sebelum akhirnya digantikan oleh Pramono Anung tahun 2015.
Meski terkena reshuffle, saat ini Andi masih tetap berada dalam lingkar Istana. Posisinya pun strategis, sebagai penasihat senior untuk Kantor Staf Kepresidenan.
Advertisement