Liputan6.com, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang mengungkap, hingga Februari 2022, ada 74.000 serangan siber yang coba masuk ke sistem Kota Tangerang.
Namun, sejauh ini, kata Kadis Kominfo Kota Tangerang Mulyani, semua serangan siber tersebut masih dapat ditangani pihaknya. Meski begitu, pihak Pemkot Tangerang mencoba terus berinovasi agar tetap mampu menangkal serangan-serangan tersebut.
Baca Juga
"Serangan atau insiden siber yang masuk ke Kota Tangerang bisa dibilang hampir setiap hari. Dengan itu, adanya Kota Tangerang CSIRT memang sangat penting dan dibutuhkan untuk lebih menjaga keamanan yang harus dijaga," kata Mulyani, Selasa (22/2/2022).
Advertisement
Dia juga menyampaikan, Diskominfo Kota Tangerang, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN meluncurkan Kota Tangerang CSIRT atau Computer Security Incident Response Team, untuk menangani masalah keamanan informasi seperti serangan atau insiden siber.
Pembentukan CSIRT sesuai dengan amanat undang-undang dan diperkuat melalui keputusan Wali Kota Tangerang tanggal 22 Desember 2021, lalu sebagai penanganan atas serangan siber terhadap sistem aplikasi lembaga.
"CSIRT ini untuk merespons berbagai permasalahan dalam bidang teknologi informasi, terutama dalam menangani masalah keamanan informasi seperti serangan atau insiden siber," tuturnya.
Pembentukan CSIRT Kota Tangerang
Pembentukan CSIRT Kota Tangerang ke depannya akan melakukan pengawasan, menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Menurut Mulyani, tim dibentuk dengan tujuan melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi.
Sementara itu, Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman menuturkan lewat Kota Tangerang CSIRT, Pemkot Tangerang berharap dapat lebih cepat dan tepat dalam merespons insiden keamanan informasi.
"Kami berharap, teman-teman di Diskominfo dapat bekerja sama dengan CSIRT yang lain begitu juga dengan BSSN secara baik," ujarnya.
Advertisement