Sukses

6 Fakta Pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama di Jakarta Pusat

Sebelumnya, Ketum KNPI Haris Pertama mengatakan dirinya diserang oleh orang tak dikenal. Dia pun menduga telah dibuntuti sejak dari rumah hingga ke Restoran Garuda Cikini.

Liputan6.com, Jakarta Aksi pengeroyokan belum lama ini dialami Ketua Umum (Ketum) DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama. Dia dikeroyok di Restoran Garuda Cikini, Jakarat Selatan. 

Menurut Haris, penyerangan tersebut terjadi secara tiba-tiba, tak lama saat dirinya baru saja memarkirkan mobilnya di halaman restoran, Senin siang, 21 Februari lalu. 

Akibat pengeroyokan tersebut Haris mengalami bebar dibeberapa bagian tubuhnya. Dia pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya. 

Laporan Ketum KNPI langsung ditindaklanjut dengan memeriksa CCTV di lokasi. Dari sana, Ditreskrimum Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap para terduga pelaku pengeroyokan.

Sebelumnya, Haris mengatakan dirinya diserang oleh orang tak dikenal. Dia pun menduga telah dibuntuti sejak dari rumah hingga ke Restoran Garuda Cikini.

Lantas, apa motif dan siapa dalang di balik pengeroyokan tersebut?

Berikur fakta-fakta Ketum KNPI Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal:

2 dari 7 halaman

1. Kronologi Pengeroyokan

Ketum KNPI itu mengaku dikeroyok orang tak dikenal sesaat setelah turun dari mobil yang diparkir di Restoran Garuda Cikini.

"Baru tiga langkah saya turun dari mobil. Tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris di Polda Metro Jaya.

Dia mengatakan, pukulan bertubi-tubi mendarat di sejumlah bagian tubuhnya. Seingatnya, pelaku yang berjumlah tiga orang itu menyerang secara membabi buta pada bagian wajah dan kepala.

"Setelah dihajar saya lihat ke belakang adalagi yang hajar saya di bagian wajah, nah sehabis itu saya ada yang dorong, saya sempat tahan," ucap dia.

Haris Pertama mengatakan, pelaku diduga berniat menghabisi nyawanya. Ada beberapa kalimat yang sempat terdengar di tengah aksi pengeroyokan terjadi.

"Saya sambil lindungi kepala belakang dan depan itu ada lebih orang meneriakan 'bunuh, mati, bunuh, mati' kek seperti itu," kata Haris.

Laporan Polisi Haris Pertama tercatat dengan nomor polisi: LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

"Saya sudah melapor di Polda Metro Jaya. Saya juga sudah di-BAP di Jatanras di dalam. Saya berharap ini bisa diungkap dengan cepat karena kejadian sekitar jam 2 siang dan juga di lokasi yang cukup ramai," papar dia.

3 dari 7 halaman

2. Pengeroyok Ditangkap dan Peran Para Pelaku

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap terduga pelaku pengeroyokan terhadap Ketum DPP KNPI, Haris Pertama. Kabar penangkapan itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan.

"Iya benar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa, 22 Februari 2022. 

Ditreskrimum Polda Metro Jaya membeberkan peran para tersangka. Zulpan menerangkan, pelaku yang terlibat pengeroyokan teridentifikasi ada lima orang. Mereka adalah NS (44) alias Bram, JT (43) alias Johar, SS, Harvi dan Irfan. Tiga di antaranya telah ditangkap.

"Pelaku yang berhasil ditangkap, NS, JT dan SS. Ada dua DPO yang saat ini masih dikejar penyidik yakni H dan I," kata dia saat konferensi pers, Selasa, 22 Februari. 

4 dari 7 halaman

3. Pelaku Terdiri dari 4 Eksekutor

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, lima pelaku terdiri dari empat eksekutor dan satu orang sebagai dalang pengeroyokan.

Tubagus merinci, dari empat eksekutor hanya dua yang telah tertangkap. Sementara dua lainnya yakni adalah H dan Irfan, yang ikut memukul korban, Haris Pertama masih dalam perburuan.

"H (DPO) pukul pakai batu, JT alias Johar pukul 3 sampai 4 kali di muka korban tangan kosong. NS alias Bram tendang wajah dan badan korban, Irfan memukul teman korban dengan helm," ucap dia.

5 dari 7 halaman

4. SS, Dalang di balik Pengeroyokan

Tubagus mempaparkan keempat eskekutor mendapatkan perintah dari seseorang berinisial SS. "SS beri perintah untuk lakukan itu," kata dia.

Sebelumnya, Ketum DPP KNPI Haris Pertama diserang empat orang tak dikenal saat berada di parkiran Rumah Makan Garuda Menteng Jakarta Pusat pada Senin 21 Februari 2022 sekira pukul 14.00 WIB.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek pada pelipis mata kanan dan luka memar pada mata kanan dan kiri.

6 dari 7 halaman

5. Motif SS

Polisi masih mendalami kasus penganiayaan yang menimpa Ketum KNPI Haris Pertama. Salah satunya dari SS, dalang di balik aksi pengoroyokan ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, SS adalah orang memberikan perintah kepada empat orang eskekutor untuk menganiaya korban, Haris Pratama.

Adapun, Tubagus Ade menyebut profesi mereka adalah debt collector atau jasa penagih utang.

"Profesi tersangka swasta, debt collector," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa, 22 Februari 2022.

Tubagus menyampaikan proses pemeriksaan masih berjalan. Motif penganiyaan disebut masih misterius.

"Kami masih cari motivasi kasus ini. Apa maksud korban dianiaya? Hal itu saya belum bisa jawab hari ini karena baru ditangkap pagi tadi dan kami masih kumpulkan barang bukti untuk kepastian orang yang diamankan," papar Ade.

7 dari 7 halaman

6. Terima Honor Rp 1 Juta

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga mengungkapkan bahwa para pelaku baru menerima upah sebesar Rp 1 juta.

"Betul (mereka) baru dibayar Rp 1 juta per-orang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022) malam.

Sebelumnya, Tubagus Ade membeberkan peran-peran pelaku. Ada lima pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Sebanyak 4 orang merupakan eksekutor dan satu orang sebagai dalang pengeroyokan.

Tubagus memaparkan, dari empat eksekutor hanya dua yang telah tertangkap. Sementara dua lainnya yakni H masih diburu.