Sukses

Vaksinasi Booster di Indonesia Capai 9.542.165 Orang per 25 Februari 2022

Capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga di Indonesia sebesar 4,58 persen dari target. Sedangkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 91,48 persen atau 190.531.114 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan komunal dalam menghadapi pandemi virus corona.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga di Indonesia hingga hari ini, Jumat (25/2/2022), sudah mencapai 9.542.165 orang atau setara 4,58 persen dari target.

Sementara vaksinasi dosis satu sudah mencapai 190.531.114 orang atau sekitar 91,48 persen. Vaksinasi dosis kedua sudah menyentuh 143.280.295 dosis atau 68,80 persen.

Target vaksinasi di Indonesia menyasar 208.265.720 populasi. Data ini dilaporkan Kemenkes melalui kemkes.go.id, pada Jumat (25/2/2022) pukul 18.00 WIB.

Kemenkes mendorong masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi menekankan, vaksinasi telah terbukti mampu melindungi masyarakat dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar Covid-19.

 

2 dari 3 halaman

73 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Belum Divaksinasi Lengkap

Nadia mencatat lebih dari 2.484 pasien Covid-19 meninggal dunia selama varian Omicron merebak di Indonesia. Dari total kasus kematian, mayoritas belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Rinciannya, 73 persen belum divaksin lengkap dan 27 persen sudah divaksin lengkap.

Kendati, tercatat ada 35 pasien Covid-19 meninggal dunia meski sudah mendapatkan vaksinasi booster. Rinciannya, lansia dengan komorbid sebanyak 15 orang dan lansia tanpa komorbid 10 orang. Kemudian non lansia dengan komorbid 5 orang dan non lansia tanpa komorbid 5 orang.

Nadia mengungkap penyebab pasien Covid-19 meninggal dunia meskipun sudah menerima vaksin booster. "Karena komorbid berat," katanya saat dihubungi, Rabu (23/2).

 

3 dari 3 halaman

HIV Bikin kekebalan Tubuh Pasien Covid-19 Semakin Lemah

Penyebab lainnya, sebelum terpapar Covid-19, pasien sudah terjangkit human immunodeficiency virus (HIV). Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh pasien semakin lemah.

"HIV ini bukan komorbid," ujarnya.

Nadia memperkirakan pasien Covid-19 tanpa komorbid dan non lansia yang meninggal dunia setelah mendapatkan booster merupakan Orang yang Hidup dengan HIV (Odhiv).

"Iya Odhiv dengan Covid-19," ucapnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com