Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan pembekalan kepada seluruh pengurus PAC dan ranting-ranting partai. Pada pembekalan di Kota Surabaya, Muzani menegaskan bahwa cita-cita berdirinya Partai Gerindra adalah menjadikan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai presiden.
"Belajar dari proses pemilu-pemilu sebelumnya. Kita harus totalitas. Jaga suara kita, saksi-saksi harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Sebab, 2024 adalah waktunya Prabowo presiden. Soliditas dan konsolidasi harus terus dilakukan, diperkuat. Jaga suara rakyat, karena suara rakyat adalah amanat, suara rakyat adalah suara tuhan," kata Muzani dalam keterangannya, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga
Muzani mengatakan, semua komponen dan kader Partai Gerindra harus mulai melakukan penjajakan politik. Kumpulkan semua teman-teman, keluarga, komunitas di dusun-dusun.
Advertisement
"Yakinkan mereka bahwa Prabowo adalah sosok yang mumpuni untuk itu. Dan kita sadar bahwa tidak ada cara lain agar #2024PrabowoPresiden dengan cara kerja keras tanpa henti. Karena kita juga bertekad untuk menjadi pemenang pemilu dengan kursi terbanyak di parlemen," tutur Muzani.
Muzani menjelaskan alasan kita mendirikan ranting-ranting, PAC, dan DPC di seluruh Indonesia, yakni untuk bergerak dari bawah atau akar rumput.
“Karena dari situlah partai bergerak. Partai Gerindra ini dibangun dari bawah, partai ini dibangun dari rakyat, partai ini milik wong cilik," imbuh Muzani.
Bisa Selesaikan Persoalan Bangsa
Wakil Ketua MPR itu menyebut, seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Muzani menilai, sosok pemimpin seperti itu ada pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Keputusan politik adalah penentu. Kenapa minyak goreng berlarut-larut? itu karena keputusan politik. Vaksin gratis atau bayar itu karena keputusan politik, isoman dari luar negeri itu politik. Apa artinya, kebijakan-kebijakan negara ini diputuskan dengan keputusan politik. Kita harus mencari pemimpin yang mengerti dan memiliki kemampuan baik dalam pengambilan keputusan, mengurus negara, serta berani mengambil keputusan dalam situasi tersulit," papar Muzani.
Advertisement