Sukses

4 Hal yang Disampaikan Jokowi Saat Resmikan Pengoperasian PLTA di Poso

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat 25 Februari 2022 meresmikan pengoperasian PLTA Poso dengan kapasitas total 515 megawatt (MW) dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat 25 Februari 2022 meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso dengan kapasitas total 515 megawatt (MW) dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah hal. Termasuk salah satunya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengeluhkan perizinan ke PLN membutuhkan waktu 5 tahun. Sedangkan pembangunan PLTA membutuhkan waktu 7 tahun.

Seperti diketahui, PLTA diresmikan Jokowi dibangun oleh Kalla Group. Founder Kalla Group tidak lain adalah Jusuf Kalla, sang wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12.

Jokowi menyebut, apabila birokrasi izin bisa lebih cepat maka penyelesaian juga lebih singkat.

"Negoisasi perizinan sampai lebih dari 5 tahun, sekuat apa pun orang ngurusin izin negoisasi sampai lebih dari 5 tahun, kecapean! ngurusin izin belum bekerja di lapangan. Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting. Coba kalau ndak sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus engga rampung," keluh Jokowi, disimak melalui siaran daring YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 25 Februari 2022.

Meski begitu, Jokowi mengaku senang lantaran PLTA adalah sebuah proyek masa depan yang mendukung perjuangan dunia menciptakan energi hijau.

Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan PLTA Poso dengan kapasitas total 515 MW dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 6 halaman

1. Mengaku Senang dengan Adanya PLTA di Poso

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90 MW, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut Jokowi, PLTA adalah sebuah proyek masa depan yang mendukung perjuangan dunia menciptakan energi hijau.

"Saya sangat senang sekali, kenapa? Karena kita semuanya akan meresmikan sebuah pembangkit lstrik tenaga air yang itu adalah berarti energi hijau, berarti EBT (energi baru terbarukan)," kata Jokowi di lokasi, seperti disimak melalui siaran daring YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 25 Februari 2022.

 

3 dari 6 halaman

2. Keluhkan Perizinan ke PLN

Namun, Jokowi sedikit geram dengan laporan yang diterima terkait perizinan birokrasi yang dikeluhkan memakan waktu lama oleh PLN. Jokowi pun meminta kepada Dirut PLN agar hal tersebut dapat disederhanakan sehingga proses dapat berjalan lebih cepat.

"Saya ingin tekankan pada pagi hari ini adalah agar birokrasi utamanya di PLN itu betul-betul, pak dirut, diperhatikan. Jangan sampai ada keluhan lagi," tegas Jokowi.

Seperti diketahui, PLTA diresmikan Jokowi dibangun oleh Kalla Group. Founder Kalla Group tidak lain adalah Jusuf Kalla, sang wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12.

Melalui pidatonya, pria karib disapa JK itu mengeluhkan perizinan ke PLN membutuhkan waktu 5 tahun. Sedangkan pembangunan PLTA membutuhkan waktu 7 tahun.

Menurut Jokowi, apabila birokrasi izin bisa lebih cepat maka penyelesaian juga lebih singkat.

"Negoisasi perizinan sampai lebih dari 5 tahun, sekuat apa pun orang ngurusin izin negoisasi sampai lebih dari 5 tahun, kecapean! ngurusin izin belum bekerja di lapangan. Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting. Coba kalau ndak sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus engga rampung," keluh Jokowi.

 

4 dari 6 halaman

3. Bisa Ajak Semua Negara Menggeser Energi Fosil

Selain memperkuat pasokan listrik di Sulawesi, pengoperasian dua pembangkit ramah lingkungan ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mempercepat transisi energi hijau dan mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.

Jokowi menyambut baik mulai beroperasinya dua pembangkit yang menggunakan EBT ini. Ia menilai dua PLTA ini bisa menjadi bukti kepada dunia bahwa Indonesia aktif dalam melakukan transisi energi.

"Saya senang sekali karena dengan ini global jadi tahu, kita ajak semua negara untuk menggeser penggunaan energi fosil utamanya batu bara ke energi hijau," ujar Jokowi.

Presiden mengatakan potensi pengembangan EBT di Indonesia sangat besar. Seperti potensi hydropower dan geothermal yang bisa mencapai 418 GW.

"Selain itu ada solar, angin, sampai ke arus laut. Semua ada di negara kita hanya bagaimana bisa menggeser dari batu bara ke energi hijau ini bukan pekerjaan yang mudah karena banyak sekali PLTU kita," tambah Presiden.

 

5 dari 6 halaman

4. Sampaikan Apresiasi pada Jusuf Kalla

Kemudian, menurut Jokowi, PLTA yang dibangun Kalla Group ini patut diapresiasi. Sebab, pengerjaannya yang memakan waktu hingga 12 tahun dengan pendanaan yang tidak sedikit serta lamanya birokrasi perizinan.

"Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting, coba kalau ndak? sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus (izin) enggak rampung," kata Jokowi.

"Jadi saya sangat menghargai Pak Jusuf Kalla atas selesainya pembangkit listrik tenaga air ini," tandas dia.

6 dari 6 halaman

Poin Penting Pidato Politik Jokowi di HUT ke-49 PDIP