Sukses

Kejar Ketertinggalan Indonesia Timur, Gubernur Kirim Mahasiswa NTB ke Luar Negeri

Menurut Gubernur Zulkieflimansyah, dibutuhkan kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan dalam membangun NTB.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, tengah mengupayakan ketertinggalan Indonesia bagian Timur. Menurut Zul, sapaan Zulkieflimansyah dibutuhkan kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan dalam membangun NTB.

Salah satu cara yang dilakukan Zul yakni membangun kampus, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Dia juga memberikan beasiswa ke Luar Negeri untuk mahasiswa di NTB sebagai program unggulan.

"Orang tidak banyak membicarakan teknologi di negara kita. Padahal sebenarnya masalah paling dasar bagi Indonesia untuk menggesa (mengejar) ketertinggalan itu adalah sains dan teknologi," ujar Zulkieflimansyah dalam keterangannya, Minggu (27/2/2022).

Zul mengatakan, dengan dibangunnya UTS di Sumbawa untuk membuktikan Indonesia Timur bisa mengejar ketertinggalannya dalam teknologi dan sains. Dia juga menyebut, melalui seleksi nasional, UTS bisa menarik talenta terbaik yang ada di Indonesia bagian Barat untuk belajar ke NTB.

Selain itu, Zul menyebut melalui program unggulan 1.000 Cendikia atau beasiswa NTB, anak-anak daerah NTB akan dikirim ke luar negeri untuk menimba ilmu. "Kalau tadi saya mengambil talenta Barat ke Timur, melalui beasiswa NTB kami kirim anak Timur ke luar negeri," kata dia.

2 dari 2 halaman

Program Unggulan NTB

Zul menyebut, beasiswa NTB adalah program unggulan Pemerintah Provinsi NTB melalui (Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah.

Beasiswa ini merupakan program pengiriman 1.000 Cendekia Gemilang, dimana putra dan putri NTB yang berprestasi akan dikirim dan dibiayai ke luar negeri untuk melanjutkan studinya, baik itu untuk jenjang S1, S2, maupun S3.

"Hingga saat ini lebih dari 500 anak NTB telah di kirim belajar ke berbagai negara di dunia. Seperti Polandia, Korea, Malaysia, dan berbagai negara lainnya," ujarnya.