Liputan6.com, Jakarta Pada 1 Maret, Pasangan Khairul dan Effendhi Djuprianto menjalankankan tugasnya sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Tarakan selama tiga tahun. Mengusung visi Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera melalui smart city, kedua pasangan ini segera bekerja mewujudkan berbagai target pembangunan yang telah dicanangkan. Â
Di minggu-minggu pertamanya, Khairul segera merealisasikan janjinya mengoperasionalkan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan, membuka kembali layanan Puskesmas 24 jam, dan menjalankan layanan 112 one call one number.
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Sebuah langkah berani yang bila dilihat dari kacamata masa kini, keputusan tersebut sangat tepat mengingat persis satu tahun setelahnya Indonesia dihadapkan pada pandemi. Infrastruktur yang andal dan pelayanan kesehatan yang prima telah banyak sekali berperan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kota Tarakan.Â
Advertisement
Pandemi pun membawa efek yang luar biasa, bukan hanya di sektor kesehatan, namun juga di bidang perekonomian, sosial, dan kemasyarakatan. Pemerintah Kota Tarakan pun dihadapkan pada potensi penurunan Pendapatan Asli Daerah yang tergerus akibat pandemi.
Keterbatasan fiskal yang memang selama ini menjadi tantangan, semakin dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan, termasuk dengan adanya refokusing anggaran dalam rangka penanganan pandemi.Â
Namun sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, di setiap tantangan, selalu ada peluang. Dengan segudang pengalaman dan gaya kepemimpinan yang efektif bekal utama bagi Khairul, merealisasikan berbagai janji pembangunan Kota Tarakan bersama Effendhi Djuprianto.
Khairul pun selalu berpesan bagi jajarannya untuk fokus pada hal-hal yang prioritas dan menjadi kebutuhan masyarakat. Tercatat, 16 program unggulan yang ditawarkannya bagi masyarakat telah terealisasi.
Mulai dari Pemberdayaan Rukun Tetangga yang melalui alokasi minimal Rp50-200 juta rupiah per RT, saat ini telah banyak sekali menjadi solusi bagi jawaban aspirasi masyarakat, terutama dalam hal infrastruktur. Di bidang pendidikan, dilakukan penguatan sarana dan prasarana baik bagi sekolah negeri maupun swasta.Â
Di bidang kesehatan, selain ditingkatkannya layanan kesehatan di tingkat Puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (yang telah terakreditasi dan melayani pasien BPJS), saat ini Tarakan telah memperoleh predikat Universal Health Coverage.
Artinya seluruh masyarakat Kota Tarakan terlindungi oleh jaminan kesehatan. Di bidang pendidikan, sebanyak 4.272 pelajar SD dan SMP, termasuk madrasah di Kota Tarakan menerima beasiswa, baik beasiswa apresiasi atas prestasi maupun beasiswa afirmasi/tidak mampu, setiap tahunnya.
Pendidikan gratis pun terus dilanjutkan dan pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru terus dilanjutkan: SMPN 7 telah diresmikan, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan Gedung SMPN 11, SMPN 13, dan SMPN 14. Juga perluasan bangunan SMP12 dan rehabilitasi beberapa SD dan SMP yang rusak sedang-berat. Demikian juga halnya dengan rehabilitasi infrastruktur sekolah yang lain terus berjalan. Â
Di dalam banyak kesempatan, Khairul menyampaikan bahwa membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas di masa pemerintahannya.
"Iinvestasi di bidang SDM ini memang akan dinikmati hasilnya tidak dalam waktu singkat, namun merupakan investasi jangka panjang," ujarnya.
Kendati pun demikian, data statistik menyebutkan bahwa angka-angka indikator rata-rata lama sekolah dan usia harapan hidup masyarakat terus meningkat selama tiga tahun terakhir.Â
Janji untuk pemasangan sambungan rumah baru terealisasi lebih hingga 139%. Dari target 10 ribu sambungan gratis, ternyata mampu terpasang sebanyak 13.901 SR baru per Februari 2022.
Secara keseluruhan, saat ini 93% rumah di telah terlayani sambungan PDAM. Di sektor hulu, pemenuhan air baku juga dipenuhi dengan pembangunan embung baru (Embung Indulung), Instalasi Pengolahan Air di Embung Bengawan dan Pantai Amal serta pembuatan reservoar dan long storage.Â
Pembangunan infrastruktur publik yang andal diyakini juga memberikan pengaruh besar pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Konsep smart city yang menjadi pendekatan pembangunan Kota Tarakan, dilakukan dengan strategi bagaimana mengalokasikan seluruh sumber daya.Â
Tujuannya agar mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi terwujudnya Tarakan Maju dan Sejahtera. Untuk itu, Pemerintah Kota Tarakan melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur, mulai penataan wisata pantai amal, kawasan kuliner, pembangunan berbagai sarana olahraga.Â
Juga sentra kawasan industri, pasar, taman bermain ramah anak, dan beberapa infrastruktur yang lain, serta diimbangi dengan upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Di antaranya melalui terobosan pada pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui skema parkir berlangganan secara elektronik dan optimalisasi pajak daerah dengan menggandeng pengusaha rumah makan dan hotel.Â
Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang sehat. Khairul berjanji menyambut dengan tangan terbuka bagi investor yang hendak berusaha di Kota Tarakan. Dia bahkan telah menyiapkan Mal Pelayanan Publik yang akan semakin memudahkan masyarakat dan pelaku usaha, untuk mengakses layanan publik, termasuk izin usaha.
Investasi, dipercaya dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan yang sempat terkontraksi di masa pandemi, namun pada 2021 telah mampu tumbuh positif.Â
PERBAIKAN DI INDIKATOR MAKROÂ
Secara makro, keberhasilan pembangunan daerah dapat diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, inflasi, Tingkat Kemiskinan dan Tingkat Pengangguran.
Kota Tarakan melalui kepemimpinan Khairul dan Effendi Djuprianto pada 2021 telah mencatatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan 76,23, meningkat 0,14 poin dibanding 2019 ketika pasangan Khairul-Effendi mengawali masa jabatannya.
Capaian IPM kota Tarakan ini tertinggi di Wilayah Kalimantan Utara, dan lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Kalimantan Utara yang mempunyai IPM sebesar 71,19 dan lebih tinggi dari IPM rata-rata nasional yang sebesar 72,29.
Agregat pembentuk IPM Kota Tarakan adalah usia harapan hidup kota Tarakan, di mana angka harapan hidup di Kota Tarakan adalah 74,04 tahun, Angka rata-rata lama sekolah 9,98 tahun, dan pengeluaran per kapita 11,201 juta per bulan.Â
Sebagaimana disebutkan di atas, pertumbuhan ekonomi Tarakan sempat mengalami kontraksi hingga minus 0,78% seiring dengan pandemi Covid-19 yang melanda bukan hanya secara nasional, melainkan di seluruh dunia.
Berbagai upaya telah dikerahkan, aktivitas perekonomian masyarakat pun tetap diperbolehkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi Tarakan mencatatkan angka 4,02% dengan inflasi angka 2,83%.Â
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kontraksi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, masih menyisakan banyak tantangan bagi Pemerintah Kota Tarakan, angka kemiskinan 2021 yang meningkat 0,56% dari 2018.
Selain disebabkan pandemi Covid-19 juga karena standar garis kemiskinan Kota Tarakan meningkat dari Rp 613.593 (2018) menjadi Rp711.268 (2021). Juga persoalan banjir dan infrastruktur jalan dan jembatan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Di sisi lain, tanda-tanda perbaikan tersebut sudah terlihat dengan angka pengangguran yang tercatat turun dari 5,94% di 2018 menjadi 4,94% di tahun 2021.Â
Â
(*)