Sukses

Epidemiolog Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Selama 2 Tahun Sudah Sesuai

Sudah dua tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo meli sudah on the track.

Liputan6.com, Jakarta Sudah dua tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo meli sudah on the track.

"Ini sudah on the track ya," katanya saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

Menurut dia, itu dimulai sejak pertengahan 2021. Saat itu, vaksinasi Covid-19 sudah berjalan, testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran) ditingkatkan, dan PeduliLindungi diterapkan.

Menurut Windhu, testing dan tracing saat ini memang belum ideal. Masih banyak kasus positif Covid-19 yang tidak terdeteksi di lingkungan masyarakat. Namun, testing dan tracing sedikit lebih baik dibandingkan pada 2020.

"Paling penting itu jalan terus apa yang sudah dikerjakan dengan baik ini dan terus komunikasi publik terutama dalam hal vaksinasi," ujarnya.

Windhu mengatakan, sebetulnya Indonesia mampu mengendalikan pandemi Covid-19 sejak awal. Namun saat itu Kementerian Kesehatan yang dipimpin Terawan Agus Putranto belum memiliki arah yang jelas. Bahkan, testing dan tracing belum diprioritaskan. Belum lagi pemerintah alergi terhadap lockdwon.

"Waktu itu, kemampuan kita dan konsep kita mengenai pandemi tidak karu-karuan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kumpulkan Para Ahli

Upaya penanganan pandemi Covid-19 mulai diperbaiki saat Presiden Joko Widodo melantik Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto. Kala itu, Budi Gunadi mulai menyadari pentingnya testing dan tracing dalam menangani wabah.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga mulai mengumpulkan pihak terkait, seperti ahli epidemiologi dan pakar kesehatan untuk membahas penanganan pandemi Covid-19.

Seiring dengan itu, vaksinasi Covid-19 mulai dilaksanakan pada Januari 2021. Diikuti dengan penggunaan PeduliLindungi di seluruh fasilitas publik dan pusat perbelanjaan.

"Sampai hari ini kita memang menjadi lebih terarah. Berbasis pada sains, jadi semua penanganan Covid-19 ini berbasis data, bukan asumsi," kata dia.

Windhu mendorong pemerintah terus meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia. Hingga saat ini, cakupan vaksinasi lengkap baru mencapai 69,39 persen dari target 208.265.720 orang.

Selain itu, pemerintah harus memperkuat komunikasi publik. Terutama dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksinasi dan protokol kesehatan.

"Pemerintah harus mendekati media untuk mengurangi hoaks yang sekarang ini masih percaya hoaks. Itu yang harus dibenahi," tutupnya.

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.