Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi direncanakan akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menempati Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) sebelum 16 Agustus 2024.
Deputi Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Slamet Soedarsono menuturkan nantinya pembangunan IKN akan bertahap hingga 2045.
"Presiden direncanakan pindah ke KIPP sebelum 16 Agustus 2024," kata Slamet dalam Webinar Kehumasan Pemindahan Ibu Kota Negara disiarkan dalam YouTube Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (2/3/2022).
Advertisement
Dia menuturkan pemindahan tahap awal 2022-2024 nantinya akan dimulai dengan infrastruktur dasar. Seperti air hingga energi yang dibutuhkan untuk penduduk pionir. Tak hanya nantinya pada tahap awal itu akan dibangun sarana utama seperti istana kepresidenan, perkantoran dan perumahan di KIPP.
Baca Juga
"Kemudian ASN tahap awal termasuk TNI, Polri pada 2023," bebernya.
Lebih lanjut tahapan pada 2025-2035 nantinya akan pembangunan IKN sebagai area inti yang tangguh. Proyeksi nantinya yaitu mengembangkan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi, dan ekonomi. Lalu menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN.
"10 tahun berikutnya membangun IKN sebagai area inti yang tangguh," katanya.
Kemudian mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas. Menerapkan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas. Serta mencapai tujuan sustainable Development Goals (SDGs).
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bangun Infrastruktur
Slamet menuturkan 10 tahun selanjutnya di IKN akan diproyeksikan membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota. Hal itu untuk melakukan percepatan pembangunan di Kalimantan Timur.
"10 tahun berikutnya lagi membangun infrastruktur dan ekosistem 3 kota. Jadi bukan hanya Samarinda dan Balikpapan, untuk mempercepat pembangunan provinsi Kaltimnya," bebernya.
Dia merinci nantinya proyeksi yang akan dikerjakan yaitu memperluas pengambangan kota dan menyelesaikan konektivitas antar dan dalam kota. Lalu destinasi FDI nomor satu bagi sektor ekonomi prioritas di Indonesia.
Tak hanya itu saja, nantinya pada tahun 2035-2045 diproyeksikan terdapat 5 besar destinasi utama di Asia Tenggara bagi talenta global. Nantinya pada tahun itu juga akan didorong jaringan utilitas yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan enablers ekonomi sirkuler dan mengembangkan pusat inovasi dan pengembangan talenta.
Slamet juga menuturkan pada 2045 di IKN diproyeksikan untuk memperkokoh reputasi sebagai kota dunia untuk semua. Diharapkan nantinya bisa menjadi kota terdepan di dunia dalam hal daya saing.
"10 besar livable city di dunia dan mencapai net zero-carbon emission dan 100% energi terbuka pada kapasitas terpasang. Kota pertama di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa," ungkapnya.
Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Advertisement