Sukses

Top 3 News: Kata Ustaz Felix Siauw Saat Namanya Masuk Daftar Penceramah Radikal

Nama Ustaz Felix Siauw berada di urutan kedua dalam daftar penceramah radikal tersebut, tepat berada di bawah mantan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto.

Liputan6.com, Jakarta Nama ustaz Felix Siauw kini tengah jadi sorotan, lantaran dirinya disebut sebagai salah satu penceramah radikal dari 180 nama yang terdaftar. 

Lewat akun Instagram pribadinya, ustaz Felix mengunggah daftar nama tersebut yang sebelumnya diterima lewat pesan singkat. 

Meski namanya masuk dalam daftar penceramah radikal, ustaz keturunan Tionghoa ini menyikapinya dengan tenang. Felix cukup mengomentarinya dengan berkata alhamdulilah.

Lantas, benarkah pesan yang ada dalam tangkapan layar tersebut? 

Berita terpopuler lainnya di top 3 news, soal BPJS Ketenagakerjaan yang menanggung biaya pengobatan seorang pengemudi ojol yang menjadi korban tabrak lari. 

Pengemudi itu diketahui bernama Agung Dwi Cahyono, yang kini tengah dalam perawatan intensif pihak RS Siloam Surabaya. Agung telah menjalani dua kali operasi selama dirawat dan hingga kini belum sadarkan diri. 

Menurut catatan, semua biaya pengobatan Agung dibiayai oleh BPJAMSOSTEK. Diperkirakan menelan biaya Rp 1,2 miliar. 

Sementara itu, wacana ditundanya pemilu juga tak kalah menuai sorotan. Bahkan tak sedikit tokoh partai politik yang ikut angkat suara. Ada yang setuju untuk ditunda, ada pula yang minta terus berjalan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

Lantas, siapa sebenarnya otak di balik wacana penundaan Pemilu 2024 hingga kini terus bergulir bak bola panas?

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 5 Maret 2022:

2 dari 4 halaman

1. Felix Siauw Unggah Pesan Namanya Masuk Daftar Penceramah Radikal: Alhamdulillah

Ustaz Felix Siauw mengunggah tangkapan layar dari sebuah pesan singkat. Pesan singkat itu menginformasikan namanya masuk dalam daftar 180 penceramah radikal. 

Namanya bahkan berada di urutan kedua dalam daftar penceramah radikal tersebut, tepat berada di bawah mantan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto.

Ustaz keturunan Tionghoa itupun angkat bicara soal hal itu.

"Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan nggak boleh diundang dan didengar," tulis Felix lewat akun Instagram resminya, Sabtu (6/3/2022).

"Tahun 2017, saya jadi tokoh radikal no. 2 setelah HaErEs, sekarang jadi no. 2 lagi Kapan aku bisa jadi namber wan ya?" canda Felix.

"Tapi alhamdulilah, bisa bertahan di list sedjak 2017," sambung dia.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Ojol Korban Tabrak Lari hingga Rp1,2 miliar

Pekerja, terlepas dari apapun profesinya, selalu memiliki risiko yang bisa berakibat buruk bagi siapa saja yang tertimpa musibah. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Anggoro Eko Cahyo menekankan pentingnya perlindungan atas jaminan sosial ketenagakerjaan.

Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Siloam Surabaya, Jumat (4/3), Anggoro bersama dengan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara dan Direktur Kepesertaan  BPJAMSOSTEK Zainudin menjenguk salah seorang pasien yang tertimpa musibah kecelakaan kerja.

 Adalah Agung Dwi Cahyono, seorang pekerja yang berprofesi sebagai pengemudi Ojek Online (Ojol). Dirinya mengalami kecelakaan tabrak lari yang berakibat fatal saat hendak mengambil orderan pelanggan. Sudah 96 hari dan dua kali operasi kepala (Trepanasi) yang dilalui Agung, namun hingga saat ini dirinya masih belum sadarkan diri di ruang ICU RS Siloam Surabaya.

Berdasarkan data yang dihimpun, biaya perawatan dan pengobatan Agung di RS Siloam ini telah menelan biaya sebesar Rp1,22 miliar dan seluruhnya ditanggung oleh BPJAMSOSTEK.

Diketahui Agung terdaftar sebagai peserta pada dua program perlindungan yaitu JKK dan JKM sejak tahun 2018 dengan besaran iuran Rp16.800 per bulan.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Isu Pemilu Ditunda, Siapa Memulai Siapa Kena Batunya?

Wacana pemilu 2024 ditunda bikin gaduh. Muncul penolakan keras dari berbagai parpol, tokoh masyarakat, LSM, hingga aktivis. Lalu, siapa dalangnya di balik wacana ini?

Wacana pemilu 2024 ditunda pertama kali diutarakan Menteri Investasi, Bahlil Lahadali, pada Januari lalu. Ia menggunakan dalih perbaikan ekonomi.

Mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini merujuk survei dimana tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 70 persen. Selain itu ia mengklaim, para pengusaha menginginkan agar pemilu ditunda. Stabilitas politik dijadikan alasan untuk kembali menumbuhkan ekonomi yang babak belur karena pandemi.

Berikutnya giliran Muhaimin Iskandar yang mengangkat wacana ini. Orang nomor satu di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bahkan mengklaim, banyak pihak setuju dengan usulannya.

Wakil Ketua DPR ini berdalih, penundaan Pemilu dilakukan guna mengantisipasi hilangnya momentum perbaikan ekonomi yang diharapkan terjadi usai dihajar pandemi.

Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, juga mengusulkan hal yang sama. Ia mengaku menerima aspirasi petani Kabupaten Siak, Riau soal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

 

Selengkapnya...