Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Menteri Kesahatan era Terawan Agus Putranto, Andi menampik anggapan bahwa Vaksin Nusantara hanya diperuntukkan bagi para pengusaha besar dan pejabat negara.
Dia menuturkan, pengembang Vaksin Nusantara kini tengah menunggu peraturan pemerintah terkait pemberian vaksin berbasis sel dedintrik itu kepada masyarakat luas.
“Inisiator pengembangan Vaksin Nusantara, Pak Terawan, masih menunggu peraturannya dikeluarkan oleh Pemerntah,” kata Andi di Jakarta, Sabtu 5 Maret 2022.
Advertisement
Andi mengaku heran mengapa ada pihak – pihak yang mengembuskan isu bahwa Vaksin Nusantara hanya bisa diakses para elite di negeri ini, tertutama pejabat negara dan pengusaha tajir.
Baca Juga
“Ada yang menggoreng isu seolah Vaksin Nusantara tak bisa digunakan oleh masyarakat. Itu isu menyesatkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID -19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC -PEN), Airlangga Hartanto, mengatakan Vaksin Nusantara masuk dalam daftar kandidat vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
"Beberapa opsi untuk vaksin booster menggunakan vaksin Merah Putih, kemudian vaksin kerja sama dalam negeri termasuk Unair dan Biotis, Bio Farma dan LBM Eijkman, Kalbe Farma dan Genexin, plus Vaksin Nusantara," ujarnya dalam konferensi pers, Senin 20 Desember 2021.
Namun hingga saat ini pemerintah belum menerbitkan peraturan mengenai pemakaian Vaksin Nusantara pada masyarakat luas.
“Nanti kalau peraturananya sudah ada, Vaksin Nusantara bisa diakses oleh masyarakat. Tentu sesuai dengan isi peraturan itu,” kata Andi.
Layanan di RSPAD Gatot Subroto
Pengembangan Vaksin Nusantara diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Sejauh ini, layanan penggunaan vaksin nusantara bisa diperoleh di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Menurut Andi, memang selama ini kebanyakan mereka yang disuntik vaksin nusantara adalah para pasien Terawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
“Mereka yang sebelumnya menjadi pasien Pak Terawan minta disuntik Vaksin Nusantara. Jadi ini soal kepercayaan kepada Pak Terawan,” katanya.
Jika regulasi penggunaannya telah dikeluarkan pemerintah, menurut Andi, pihak pengembang Vaksin Nusantara bahkan siap memenuhi permintaan dari mancanegara. “Dengan begitu bisa nambah devisa negara,” katanya.
Advertisement