Liputan6.com, Jakarta Penyidik Ditreskrimum menemui kendala menggali motif penganiayaan yang menimpa Ketum DPP KNPI, Haris Pertama. Penyebab utamanya, Politisi senior Partai Golkar Azis Samual menolak buka suara dan selalu menepis keterlibatan dalam kasus ini.
"Azis Samual masih belum ada perkembangan masih bungkam. Ya artinya tidak menyebut nama lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Senin (7/3/2022).
Zulpan menerangkan, meski Azis Samual menolak berusaha, ada alat bukti yang dikantongi penyidik perihal keterlibatan Azis Samual pada kasus penganiayaan Ketum DPP KNPI Haris Pertama.
Advertisement
"Kita memiliki bukti keterkaitan walaupun dia masih menyangkal," ujar dia.
Zulpan menyampaikan, Azis samual terbukti menyuruh tersangka SS untuk menganiaya Haris Pertama. Hal itu diakui oleh SS pada saat diperiksa penyidik.
"Penyebab Haris Pertama dianiaya karena disuruh SS, SS menyebut AS. Artinya AS tidak ada menyebut nama lain," tandas dia.
Dalang Pengeroyokan
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap tiga orang tersangka lebih dahulu pada Selasa, 22 Februari 2022 kemarin.
Mereka adalah NS, JT selaku eksekutor dan SS sebagai dalang pengeroyokan. Beberapa hari berikutnya, satu orang tersangka atas nama Irvan alias I menyerahkan diri. Disusul, dengan Harvi alias Avice.
Kemudian, Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan politikus senior Partai Golkar, Azis Samual (AS) sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan terhadap Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.
Azis Samual ditetapkan sebagai tersangka atas perannya memerintahkan pengeroyokan terhadap Ketum KNPI Haris Pertama.
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama diserang empat orang tak dikenal saat berada di parkiran Rumah Makan Garuda Menteng Jakarta Pusat pada Senin 21 Februari 2022 sekira pukul 14.00 WIB.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek pada pelipis mata kanan dan luka memar pada mata kanan dan kiri.
Â
Advertisement