Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan menjelang bulan Ramadan tahun ini stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Saat ini di Pasar Induk Cipinang tercatat ada 29 ribu ton.
Advertisement
Baca Juga
"Stok (beras) di pasar Cipinang ada 29 ribu," kata Pamrihadi di Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Lima tahu lalu, kata dia, bila stok beras di Jakarta hanya 29 ribu, harus segera melakukan operasi pasar. Namun saat ini pihaknya tidak perlu melakukan operasi pasar lantaran sudah ada beberapa wilayah yang panen.
Tak hanya itu, musim panen raya baru akan berakhir di bulan Mei. Sehingga akan ada tambahan stok beras yang masuk ke Pasar Cipinang sekitar 8.000-9.000 ton atau ada penambahan sekitar 20 persen sampai 30 persen lagi.
"Sehingga stok saat ini kurang lebih ada 38 ribu ton dan ini stok yang aman untuk DKI Jakarta," kata Pamrihadi.
Berdasarkan asalnya, 60 persen beras di pasar induk Cipinang berasal dari Jawa Barat. Sedangkan sisanya didatangkan dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi.
Sedangkan distribusinya, 80 persen terdistribusi ke Jabodetabek. Sisanya 20 persen terjual di luar Jabodetabek. Dalam sehari, rata-rata beras yang terjual sebayak 2.500 sampai 3.500 ton dengan nilai transaksi Rp 60 miliar.
"Jadi transaksi per hari sekitar Rp 60 miliar," kata Pamrihadi.
Â
Mengalami Penurunan
Sementara itu, dari sisi harga jual berasnya menjelang bulan puasa ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Harga beras lebih murah sekitar 0,5 persen sampai 0,7 persen.
"Jadi kalau harga beras yang sekarang Rp 10.200, tahun lalu beberapa Minggu sebelum puasa harganya Rp 10.300," kata Pamrihadi.
Â
Reporter: Anisyah Al Faqir/Merdeka.com
Advertisement