Liputan6.com, Jakarta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memeriksa Tim Densus 88 Antiteror Polri terkait upaya penangkapan tersangka teroris Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang pada akhirnya tewas ditembak.
Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyatakan pihaknya siap memberikan keterangan kepada Komnas HAM terkait kasus tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Insyaallah kami akan hadir," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (14/3/2022).
Diketahui Komisoner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan, kasus tewasnya dokter Sunardi dalam operasi penangkapan tersebut memang mendapatkan perhatian dari lembaganya.
"Kami sedang mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai pihak ya walaupun ini belum mendalam, termasuk juga informasi yang berkembang di publik yang juga ditulis oleh rekan-rekan media. Namun demikian juga beberapa hari terakhir ini ada rekan sejawat dari dokter Sunardi yang dari IDI Sukoharjo juga berkomunikasi dengan Komnas HAM meminta atensi kepada Komnas HAM untuk melakukan monitoring pemantauan terhadap peristiwa ini," kata Choirul lewat video virtualnya, Minggu (13/3/2022).
Menurut Choirul, sejauh ini Komnas HAM memang belum bertemu secara langsung dengan pihak IDI dan menunggu adanya komunikasi yang lebih mendalam. Sementara untuk pertemuan dengan pihak kepolisian rencananya digelar pekan depan.
"Yang berikutnya adalah karena kami juga sudah melakukan penggalian informasi awal dari berbagai sumber informasi termasuk informasi yang sudah ada di publik yang ditulis oleh rekan-rekan media, kami berencana ya minggu depan kami akan meminta keterangan kepada pihak kepolisian khususnya kepada pihak Densus 88. Agar apa, agar sesegera mungkin kami mendapatkan semua informasinya dan membuat terangnya peristiwa," jelas dia.
Â
Penting Panggil Densus 88
Choirul mengatakan, penting bagi Komnas HAM untuk meminta keterangan Tim Densus 88 Antiteror Polri, mengingat banyaknya narasi yang tersebar di masyarakat terkait dokter Sunardi. Dengan begitu, diharapkan pertemuan tersebut menghasilkan keterangan yang lebih komprehensif.
"Kami juga berharap ketika temen-temen Densus bisa datang ke Komnas HAM itu juga membawa bukti-bukti yang memang menunjang keterangannya. Sehingga memang kerjanya cepat, kita bisa efektif, yang memotret apa peristiwa dan bagaimana peristiwanya," kata dia.
Advertisement