Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta mahasiswa Indonesia untuk berani berimajinasi terlebih untuk membangun Indonesia untuk lebih maju.
Hal ini disampaikannya saat mengisi Kuliah Umum bertema “Indonesia Dalam Geopolitik Global” di aula kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (14/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Mahasiswa jangan pernah takut berimajinasi. Semasa masih muda, bangunlah imajinasi dan spirit itu," kata Hasto dalam keterangannya.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan panjang soal soal Pemikiran Geopolitik salah satu pendiri bangsa Soekarno, yang bertumpu pada sejumlah prinsip. Misalnya, terkait imperialisme dan kolonialisme.
Hasto menyadari, akan ada banyak pertanyaan apakah geopolitik ini masih relevan sekarang atau tidak.
"Geopolitik itu tak pernah berubah. Yang berubah hanya bentuk penguasaan sumber dayanya. Kalau dulu misalnya perebutan komoditas dan sumber daya energi. Sekarang kolonialisme bisa berbentuk kolonialisme data," kata Hasto.
Dia juga menyinggung persoalan Rusia-Ukraina, kondisi Timur Tengah, hingga dinamika Laut Tiongkok Selatan yang menjadi perkembangan geopolitik saat ini. Menurut dia, Mahasiswa perlu mendalami sejarah dan pengalaman sebenarnya yang sudah dilakukan di era Soekarno.
Bagaimana para pendiri bangsa Indonesia sudah pernah menunjukkan ke dunia, bahwa Pancasila adalah the ultimate world ideology.
"Pancasila adalah suatu konstruksi tata dunia baru pasca perang dunia II yang dipelopori oleh Indonesia. Ini yang harus diimpikan mahasiswa Indonesia, 25 tahun ke depan seperti apa. Kalau anda ingin jadi pemimpin masa depan Indonesia, lakukan apa yang dilakukan pendiri bangsa itu. Anda harus memahami national view, regional view, dan international view," kata Hasto.
Penting
Sementara, Rektor USU Muryanto Amin mengatakan kuliah umum yang disampaikan Hasto mengenai geopolitik Soekarno membuka arti pentingnya pemahaman ilmu tersebut bagi para mahasiswa Indonesia.
Seorang Soekarno yang aslinya berlatar belakang ilmu arsitek, namun juga justru mendalami ilmu geopolitik hingga menjadi Bapak Proklamator bangsa.
"Kita akhirnya memahami bahwa ternyata geopolitik mempengaruhi apapun yang kita dalami di ilmu-ilmu lainnya. Substansi geopolitik memang substansinya di ilmu sosial. Namun ada keterkaitan semua disiplin ilmu ketika hendak diwujudkan dalam kebijakan," kata dia,
Kata Muryanto, pihaknya berencana menggelorakan kembali agar ilmu geopolitik masuk menjadi mata kuliah wajib di semua program studi.
"Ini akan menjadi mata kuliah wajib di program studi lainnya. Sehingga anak kedokteran sekalipun harus memahami geopolitik," kata dia.
Diketahui, dalam acara ini turut hadir Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Sofyan Tan dan Deddy Yevri Sitorus.
Lalu sejumlah kepala daerah dari PDIP seperti Walikota Medan Bobby Nasution, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan, Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, dan Bupati Batubara Zahir.
Juga hadir Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Sekretaris DPD PDIP Sutarto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Tampak hadir juga tokoh muda Kota Siantar yang merupakan pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) Bane Raja Manalu.
Advertisement