Sukses

Luhut: Penurunan Angka Kematian Covid-19 Cukup Lambat, Khususnya di Jawa Tengah

Menurut Luhut, lambatnya penurunan angka kematian ini disebabkan oleh banyaknya pasien Covid-19 yang memiliki penyakit komorbid atau penyerta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penurunan angka kematian akibat Covid-19 cenderung cukup lambat. Padahal, kata dia, kasus harian Covid-19 di Jawa dan Bali sudah menurun cukup signifikan.

"Pemerintah memberikan perhatian lebih pada tingkat penurunan angka kematian yang berjalan masih cukup lambat, utamanya di wilayah Jawa Tengah," jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Menurut dia, lambatnya penurunan angka kematian ini disebabkan oleh banyaknya pasien Covid-19 yang memiliki penyakit komorbid (penyerta). Selain itu, banyaknya pasien virus Corona yang belum divaksin dosis lengkap.

"Untuk itu, sekali lagi saya mengingatkan, bagi masyarakat yang memiliki komorbid atau lansia untuk segera dirawat di RS jika positif Covid-19," ujar dia.

Dia menyampaikan pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak dari sebaran varian Omicron. Luhut mengklaim kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berhasil membuat situasi Covid-19 di Indonesia menjadi terkendali.

2 dari 4 halaman

Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 2 Meningkat

"Hari ini jumlah kasus berada di bawah 10 ribu, sementara jumlah kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu. Hal tersebut sejalan dengan penurunan kasus dan rawat inap rumah sakit di seluruh wilayah Provinsi Jawa dan Bali yang begitu signifikan," tutur Luhut.

"Seiring dengan penurunan kasus, jumlah Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 2 berdasarkan asesmen minggu ini mengalami peningkatan," sambung dia.

3 dari 4 halaman

Minta Warga Segera Booster

Dalam kesempatan ini, Luhut meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster. Dia menyampaikan akselerasi vaksinasi dosis lengkap dan booster diperlukan agar masyarakat bisa lebih bebas dalam menjalankan aktivitas di bulan Ramadan serta Idul Fitri.

"Kita berharap agar jalannya aktivitas ibadah umat Muslim dalam Ramadan dan Idul Fitri nanti tetap dapat berjalan maksimal, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus," kata Luhut.

4 dari 4 halaman

6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron