Liputan6.com, Jakarta - Mochtar Riady, namanya bagi sebagian orang mungkin sudah tak asing lagi. Ia merupakan seorang pebisnis ulung pendiri Lippo Group.
Mochtar Riady juga merupakan salah satu sosok inspiratif di Indonesia. Memulai usaha dari sebuah toko sepeda, saat ini perusahaannya telah menggurita di sektor properti, rumah sakit, hingga pendidikan yang berada di bawah naungan Lippo Group.
Advertisement
Baca Juga
Miliarder kelahiran 12 Mei 1929 di Jawa Timur ini pertama terjun ke dunia bisnis dengan membuka toko sepeda tersebut pada usia 22 tahun.
Ia salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia yang telah berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke mancanegara. Di sektor finansial, Mochtar Riady membangun bank di masa krisis keuangan Asia 1997.
Saat ini, gurita bisnis Lippo Group sudah meliputi real estate, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.
Berikut profil singkat Mochtar Riady dan gurita bisnisnya dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:
Â
Profil Singkat
Mochtar Riady kelahiran 12 Mei 1929 di Kota Malang, Jawa Timur. Dia pertama kali memulai bisisnya pada usia 22 tahun dengan membuka sebuah toko sepeda.
Ayah Mochtar Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi (1888-1959), sedangkan ibunya bernama Sibelau (1889-1939). Kedua orangtuanya merantau dari Fujian dan tiba di Malang pada 1918.
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mochtar turut berjuang di Jawa Timur. Pada 1947. Ia ditangkap oleh pemerintah Belanda karena menentang pembentukan Negara Indonesia Timur dan sempat ditahan di penjara Lowokwaru, Malang.
Mochtar Riady kemudian dibuang ke China dan di sanalah ia kemudian memutuskan untuk belajar dan mengambil kuliah filosofi di Universitas Nanking.
Mochtar Riady tinggal di Hong Kong hingga 1950 dan kembali lagi ke Indonesia. Lalu pada 1951, Mochtar Riady menikahi Suryawati Lidya atau May Lidyawaty, seorang wanita asal Jember.
Dari pernikahannya, Mochtar Riady memiliki 6 orang anak yaitu Rosy Riady, Andrew Taufan Riady, Liliane Lanny Riady, James Tjahaja Riady, Stephen Riady, dan Minny Riady.
Â
Advertisement
Rekam Jejak Dunia Bisnis
Mochtar Riady adalah pendiri Lippo Group, sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang.
Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan Asia Pasifik, terutama Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai.
Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981.
Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia (BCA), bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin.
Di BCA, Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5% saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.
Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500% menjadi Rp257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing.
Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Lippo Group.
Â
Bisnis Properti dan Perhotelan
Lippo Group dikenal dengan salah satu bisnis terbesarnya, yaitu real estate. Lippo Karawaci, menjadi salah satu lokasi berjalannya bisnis real estate perusahaan tersebut.
Selain perumahan, adapun lebih dari 60 pusat perbelanjaan Lippo Malls, yang tersebar di 29 kota besar di seluruh Indonesia.
Kemudian, Aryaduta Hotels menjadi grup hotel yang dijalankan Lippo Group. Sebanyak 8 hotel tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jabodetabek, Medan, Pekanbaru, Manado, Makassar, dan Palembang.
Â
Advertisement
Pendidikan, Retail, dan Kesehatan
Selain perumahan dan perhotelan, Lippo Group juga aktif di sektor pendidikan melalui Yayasan Pelita Harapan yang terdiri dari 45 sekolah K-12 dan tiga universitas di Indonesia.
Lippo Grup juga mengelola sejumlah bisnis retail salah satunya adalah Matahari Department Store, Hypermarket, dan Books & Beyond.
Kemudian di sektor kesehatan, Lippo Group mengoperasikan lebih dari 20 rumah sakit di seluruh Indonesia, dengan total dokter umum dan spesialis berjumlah 1900 orang.
Â
Media hingga Platfrom Digital
Tak hanya perumahan dan retail, Lippo Grup juga memperluas pelung bisnisnya dalam bidang media.
Salah satu bisnis di sektor tersebut adalah Berita Satu Media Grup, yang telah memiliki 6 jaringan penyiaran dengan menghadirkan berita, olahraga, radio, hingga TV berbahasa Inggris.
Adapun bisnis telekomunikasi dan multimedia, yang digeluti Lippo Grup di pasar e-commerce yakni mataharimall.com Gift Card Indonesia, GrabTaxi dan pasar pengantin online bridestory.com.sg.
Lippo Grup juga menjalankan bisnis penyedia televisi kabel dan internet, salah satunya First Media.
First media telah terintegrasi melalui konsep TriplePlay; Internet (FastNet), TV berbayar (HomeCable) serta komunikasi data berkecepatan tinggi untuk keperluan bisnis (DataComm).
Advertisement