Sukses

Survei LSI: Prabowo Jadi Capres dengan Elektabilitas Tertinggi di Lampung

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengadakan survei elektabilitas calon presiden di Provinsi Lampung. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi yakni 26,1 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengadakan survei elektabilitas calon presiden di Provinsi Lampung. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi yakni 26,1 persen.

"Pada tempat kedua ada nama Ganjar Pranowo 23,1 persen, dan disusul Anies Baswedan 16,6 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan pers diterima, Selasa (15/3/2022).

Menurut Djayadi, munculnya nama Prabowo pada urutan pertama adalah hasil dari simulasi semi terbuka. Artinya, survei menyodorkan nama sejumlah calon namun responden juga boleh menuliskan nama calon lain pilihannya.

"Artinya Prabowo masih menjadi pilihan pertama bagi masyarakat Lampung," yakin Djayadi.

Djayadi mengurai, ada sejumlah alasan mengapa Prabowo yang menjadi peringkat satu dalam survei ini. Menurut responden, Prabowo dinilai sebagai sosok tegas dan berwibawa.

"Selain itu Prabowo Subianto paling popular diantara calon lainnya. Popularitas Prabowo mencapai 96,9%," beber Djayadi.

Selain soal survei calon presiden, LSI juga merilis elektabilitas partai politik (parpol) yang menjadi pilihan masyarakat Lampung bila Pileg DPR RI dan DPRD Provinsi digelar saat ini. Pada simulasi semi terbuka ini sebanyak 17 lambang partai disuguhkan kepada responden dan responden juga masih dibolehkan menyebutkan nama lain di Lampung jika ada.

"Hasilnya Partai Gerindra untuk sementara menduduki posisi kedua (12,1%) setelah PDI Perjuangan (36,6%)," ungkap Djayadi.

Pada urutan ketiga, ada Partai Golkar dengan 10% suara responden, kemudian Partai Demokrat dengan 7,5% suara responden, lalu PKB, PKS dan Partai NasDem, dengan masing-masing suara responden 5,9%, 5,1%, dan 4,4%.

"Hasil ini menunjukkan terjadi pergeseran peringkat elektabilitas dimana pada Pileg 2019, sebab saat itu Golkar yang menjadi partai terbesar kedua di Lampung," ujar Djayadi.

Menurut Djayadi, bergesernya hal itu dipengaruhi dengan kedisukaan dan tingkat keterpilihan partai banyak ditentukan oleh tokoh yang ada di partai tersebut.

"Partai Gerindra, misalnya, tampaknya masih banyak dipengaruhi oleh ketokohan figur pendiri sekaligus ketua umumnya yakni Prabowo Subianto. Kemudian yang juga berpengaruh adalah ketokohan di tingkat provinsi Lampung seperti Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang juga adalah anggota DPR RI dari Dapil Lampung 1," nilai Djayadi.

2 dari 2 halaman

PDIP Bersaing Ketat dengan Gerindra

Menyangkut kedisukaan, Djayadi melihat PDIP bersaing ketat dengan tingkat kedisukaan pada Gerindra. Dalam skala atau skor kedisukaan 0 - 10, dimana makin mendekati angka 10 berarti makin tinggi kedisukaannya, skor untuk Gerindra adalah 6,269 bersaing dengan PDIP dengan skor 6,420.

"Ini berarti PDIP dan Gerindra adalah dua partai paling disukai masyarakat di Lampung," jelas Djayadi.

Selain itu, LSI juga mengukur persepsi apakah partai menggambarkan masa lalu atau masa depan. Dalam skala nol hingga sepuluh, dimana semakin mendekatai sepuluh berarti makin menggambarkan masa depan, skor partai-partai adalah Gerindra (6,132), diikuti Nasdem (5,991) dan PDIP (5,860) baru kemudian partai-partai lainnya.

"Ini menunjukkan bahwa, Gerindra dalam penilaian para pemilih adalah partai yang paling menggambarkan masa depan dibanding partai-partai lainnya. Persepsi dan kedisukaan ini juga memberikan pengaruh kepada peta elektoral partai-partai baik di tingkat DPR RI maupun di tingkat DPRD provinsi Lampung," tutup Djayadi.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 16 sampai 22 Februari 2022 dengan metode multistage random sampling. Sebanyak 820 responden diwawancara secara tatap muka, kemudian margin error survei ini adalah -+ 3,5 %.