Sukses

BMKG Perbarui Parameter Gempa Kota Sukabumi Jadi Magnitudo 5,3

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui parameter gempa bumi yang mengguncang Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, hari ini pukul 10.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui parameter gempa bumi yang mengguncang Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, hari ini pukul 10.00 WIB.

Dari sebelumnya disebutkan 5,5 kini menjadi magnitudo 5,3.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo update 5,3," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (16/3).

Daryono menyebut, episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 45 kilometer arah selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman 64 kilometer. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Karena hiposenternya yang relatif dalam dengan magnitudo yang belum memenuhi ambang batas sebagai gempa berpotensi tsunami," jelasnya.

Daryono menuturkan, gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng. "Gempa ini terjadi karena dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.

Gempa ini dirasakan di Pelabuhan Ratu dan Cianjur dalam skala intensitas IV MMI, menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut dengan guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

Kemudian terasa di Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang dengan guncangan dalam skala intensitas III MMI. Di Lebak Selatan, Cilegon, dan Sukabumi dalam skala intensitas II-III MMI.

Selanjutnya di Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok, dan Serang dalam skala intensitas II MMI.

 

2 dari 2 halaman

Warga Depok

Sementara, salah seorang warga Kecamatan Sawangan, Depok, Ali Budi Winarto mengatakan, saat berada di teras rumahnya, melihat pot bunga yang tergantung bergoyang. Tidak sampai di situ, dirinya yang sedang duduk di teras merasakan guncangan yang cukup kencang.

"Iya seperti gempa awalnya pot bunga yang bergoyang, saya kira tertiup angin ternyata gempa," ujar Ali kepada Liputan6.com, Rabu (16/3/2022).

Ali menjelaskan, guncangan gempa yang dirasakan hanya sekitar lima detik dan guncangan tidak menyebabkan benda yang berada di dalam rumahnya terjatuh. Sampai saat ini dirinya belum mengetahui pusat titik gempa berada dari wilayah mana dan berharap tidak berdekatan dengan Kota Depok.

Hal yang sama juga dirasakan mahasiswa Universitas Pamulang. Salah seorang mahasiswi, Laila mengatakan, guncangan gempa dirasakan saat melaksanakan aktivitas kuliah belajar di kelas. Saat terjadi gempa, dirinya merasakan guncangan yang cukup membuat bulpen di meja terjatuh.

"Pas lagi belajar kuliah gempa, ternyata dirasakan mahasiswa lainnya," ucap Laila.

Akibat gempa tersebut aktivitas belajar di kelas sempat terhenti, namun setelah dipastikan guncangan tidak dirasakan kembali, aktivitas belajar dilanjutkan kembali.\

 

 

Reporter: Supriatin/Merdeka.com