Liputan6.com, Jakarta - Pada pukul 10:00:01 WIB, Rabu 16 Maret 2022, gempa bumi bermagnitudo 5,5 menggetarkan Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemudian memutakhirkan kekuatan magnitudo tersebut menjadi 5,3.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo update 5,3," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu 16 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Lindu tersebut rupanya kembali terjadi. Gempa susulan itu menggetarkan sekira pukul pukul 11:06:43 WIB. Kali ini, gempa bermagnitudo 4,2 dengan kedalaman 16 kilometer.
"Episenter terletak pada koordinat 7.9 LS dan 107.04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 109 km tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 16 kilometer," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam keterangan tertulis.
Berikut sederet fakta terkait gempa bumi yang menggetarkan Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:
1. Dimutakhirkan Jadi Magnitudo 5,3
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui parameter gempa bumi yang mengguncang Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, hari ini pukul 10.00 WIB.
Dari sebelumnya disebutkan 5,5 kini menjadi magnitudo 5,3.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo update 5,3," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu 16 Maret 2022.
Advertisement
2. Gempa Tak Berpotensi Tsunami
Daryono menyebut, episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 45 kilometer arah selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman 64 kilometer. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Karena hiposenternya yang relatif dalam dengan magnitudo yang belum memenuhi ambang batas sebagai gempa berpotensi tsunami," ucap dia.
3. Gempa Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Daryono menuturkan, gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng. "Gempa ini terjadi karena dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.
Gempa ini dirasakan di Pelabuhan Ratu dan Cianjur dalam skala intensitas IV MMI, menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut dengan guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.
Kemudian terasa di Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang dengan guncangan dalam skala intensitas III MMI. Di Lebak Selatan, Cilegon, dan Sukabumi dalam skala intensitas II-III MMI.
Selanjutnya di Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok, dan Serang dalam skala intensitas II MMI.
Advertisement
4. Gempa Terasa hingga Jakarta, Bogor, dan Bandung
Gempa bumi tersebut terasa hingga Bandung, Bogor bahkan Jakarta.
"Gempa bikin barang-barang lumayan goyang. Dirasakan sekitar 10-20 detik," kata Tia seorang warga Bandung.
Sementara di jagad twitter pun ramai memperbincangkan gempa Sukabumi. Gempa tersebut juga dirasakan kuat di Bogor dan Jakarta.
Kemudian, gempa bumi juga terasa di Ibu Kota Jakarta di tengah perayaan Parade MotoGP yang digelar di Istana Merdeka.
Wawan, seorang karyawan swasta yang berkantor di Cikini, Jakarta Pusat mengatakan gempa terasa. "Gempaaa, terasa di kantor," kata Wawan.
Aditya, salah seorang warga di Pancoran, Jakarta Selatan juga merasakan hal yang sama.
"Gempa terasa banget," kata Adit kepada Liputan6.com.
5. Ada Gempa Susulan, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa susulan kembali terjadi pada pukul 11:06:43 WIB. Kali ini, pusat lindu berada di laut 109 kilometer tenggara Kota Sukabumi.
Episenter gempa berada pada koordinat 7.9 Lintang Selatan (LS) - 107.04 Bujur Timur (BT). Lindu ini bermagnitudo 4,2 dengan kedalaman 16 kilometer.
BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Singajaya, Cidaun, Agrabinta, dan Cidora. BMKG juga menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan magnitudo 4,2. Episenter terletak pada koordinat 7.9 LS dan 107.04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 109 km tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 16 kilometer," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam keterangan tertulis.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa susulan Sukabumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi.
Adapun dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Singajaya, Cidora, Cidaun dan Agrabinta dengan Skala Intensitas II MMI di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
"Gempa bumi ini merupakan rangkaian gempa bumi susulan dari gempa utama M 5,5. Hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (empat) aktivitas gempa bumi susulan," ujar Hartanto.
(Rifqy Sakti Pratama)
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir
Advertisement