Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan (nakes) di berbagai wilayah Indonesia atas perjuangannya menangani kasus Covid-19. Sebagai garda terdepan, pengabdian mereka tidak luput dari risiko kehilangan nyawa dan tercatat ada ribuan nakes hingga sekitar 750 dokter telah meninggal dunia.
"Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh dokter dan tenaga kesehatan Indonesia, serta kepada keluarga para pahlawan Covid-19. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, membalas pengorbanan mereka dengan kebaikan di dunia dan di akhirat," tutur Ma'ruf saat pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia secara virtual, Kamis (17/03/2022).
Baca Juga
Ma'ruf Amin mengatakan, Monumen Pengabdian Dokter Indonesia yang didirikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu tentunya menjadi pengingat bahwa bangsa Indonesia pernah melewati ujian yang sangat berat. Meski begitu, semua tetap berpegang pada semangat pantang menyerah dan gotong royong.
Advertisement
"Namun di tengah tekanan dan kesedihan, kita tidak boleh menyerah, kita terus bahu-membahu untuk menghadapi tantangan dan berusaha pulih sebagai bangsa yang lebih kuat," jelas dia.
Ma'ruf juga berharap dengan keberadaan monumen itu akan semakin menumbuhkan jiwa pengabdian dan perjuangan anak bangsa dalam membangun Indonesia yang lebih kuat.
"Saya juga berharap, monumen ini akan membangkitkan spirit pengabdian dan perjuangan kita demi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang kita cintai," kata Ma'ruf.
Bentuk Penghargaan
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Mohammad Faqih menambahkan, selain sebagai bentuk penghargaan, monumen itu dimaksudkan untuk mengabadikan semangat dari para dokter yang gugur dalam perjuangan menangani pandemi Covid-19. Sehingga ke depannya dapat menjadi contoh bagi jajaran dokter lainnya.
"Mudah-mudahan acara dan monumen yang sederhana ini menjadi tonggak titik nol atau kembalinya semangat perjuangan dokter Indonesia untuk lebih kuat lagi mengabdi kepada rakyat Indonesia, mengabdi di bidang pelayanan, mengabdi di bidang kesehatan," ujarnya.
Hal itu, Daeng melanjutkan, selaras dengan dua jati diri dokter Indonesia sebagai insan pejuang kemanusiaan yang memegang nilai-nilai humanisme dan altruisme, serta sebagai pejuang kemerdekaan sebagaimana IDI yang memang dilahirkan pada saat kemerdekaan Indonesia.
"Pandemi ini alhamdulillah membuktikan jiwa itu masih melekat pada dokter Indonesia," Daeng menandaskan.
Advertisement