Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan pemerintah sedang mengkaji kemungkinan mengizinkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran Idulfitri 2022.
"Pemerintah sedang mengkaji hal tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/3/2022).
Sembari mengkaji, pemerintah terus berupaya mengendalikan penularan Covid-19 dengan meningkatkan cakupan vaksinasi. Baik vaksinasi lengkap maupun booster.
Advertisement
Selain itu, pemerintah terus memastikan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin dijalankan dengan disiplin oleh masyarakat.
Baca Juga
"Sedangkan kasus harian, bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit, dan kematian harus ditekan dan bisa konsisten rendah," imbuhnya.
Menurut Wiku, indikator penanganan Covid-19 yang membaik akan menjadi modal untuk menghadapi Lebaran Idulfitri yang aman Covid-19. Dia memastikan, kebijakan terkait mudik Lebaran akan diumumkan jika proses pengkajian telah selesai.
"Pemerintah akan mengumumkan update kebijakannya terkait hal ini apabila sudah siap," tandasnya.
Keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nasional terus mengalami penurunan. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BOR di Bawah 20 Persen
Hari ini, angka BOR turun hingga berada di level 17 persen. BOR rumah sakit seluruh provinsi di Indonesia tidak ada yang mengalami kenaikan.
"Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sudah cukup rendah di bawah 20 persen selama dua hari ini. Kita berharap bisa menekannya hingga di bawah 5 persen,” kata Nadia melalui keterangan tertulis, Kamis (17/3).
Selain BOR rumah sakit, kasus konfirmasi Covid-19 harian kemarin turun menjadi 13.018 dari data Selasa (15/3) sempat naik ke angka 14.408. Kasus aktif juga terus bergerak turun ke level 279.969 dibandingkan hari sebelumnya mencapai 299.443.
Nadia menyebut, semua indikator penanganan Covid-19 menjadi acuan pemerintah untuk menentukan status pandemi secara nasional. Bila penanganan Covid-19 terus membaik selama periode enam bulan, maka aktivitas kegiatan masyarakat akan dilonggarkan secara aman.
"Harapannya saat ini masyarakat bersabar untuk sama-sama menunggu indikator-indikator penanganan Covid-19 terkendali dengan lebih baik dan lebih konsisten lagi," ujarnya.
Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com.
Advertisement