Liputan6.com, Jakarta - Bocah pengidap obesitas, Rafka Adi Putra (11), warga Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia, Minggu (20/3/2022) pagi. Bocah berbobot 126 kilogram itu meninggal di RSUD Kabupaten Bekasi setelah sempat dirawat beberapa hari.
Pihak keluarga mengatakan Putra dilarikan ke rumah sakit pada Jumat 18 Maret 2022, karena mengeluh sakit di kedua kakinya. Ia pun mendapatkan perawatan intensif di ruang perawatan anak.
Baca Juga
Namun keesokan harinya Putra dipindahkan ke ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) karena kondisinya yang semakin menurun. Namun, kondisi Putra tak kunjung membaik, hingga akhirnya bocah malang itu mengembuskan napas pada Minggu pagi.
Advertisement
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit, Putra diketahui menderita sejumlah penyakit (komplikasi) karena berat badannya yang terus bertambah.
"Komplikasi liver, jantung, serta asam urat, akibat berat badan yang terus bertambah. Habis subuh dikabarin sudah tidak ada, kata dokternya itu jantungnya lemah," kata sang ayah, Samin.
Sementara sang kakak, Sadiyah (30), mengatakan, saat menjalani perawatan, adiknya sempat mengalami sesak napas hingga harus menggunakan ventilator. Putra juga ditangani oleh beberapa dokter spesialis lantaran komplikasi yang dideritanya.
"Sebenarnya penanganan sudah khusus, obat pun dikasih yang terbaik. Bahkan semua dokter itu terlibat, dari dokter anak, kulit, gizi, semua terlibat membantu Putra di situ," ujar Sadiyah.
Dimakamkan di TPU Kampung Blendung
Jenazah Putra telah dimakamkan di TPU Kampung Blendung. Meski berat, pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian Putra di usianya yang masih belia.
"Kita semua sudah ikhlas. Kehilangan tentu, tapi ini mungkin yang terbaik. Dengan begini lebih tenang dia," ucap Sadiyah.
Rafka Adi Putra sempat menjadi sorotan lantaran memiliki berat badan yang membuat publik terheran. Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, Putra memiliki bobot mencapai 126 kilogram.
Dalam sehari, Putra selalu menghabiskan lima bungkus mi instan dan berbagai makanan lainnya. Ia juga memiliki kebiasaan tak lazim, yakni tidur sambil mengunyah makanan. Obesitas yang dimiliki Putra membuatnya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Advertisement