Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui warga Sunda yang tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat, usai menonton balapan MotoGP di Mandalika.Â
Ya, Kang Emil, akrab disapa, berbagi kebahagiaan dan kebanggaan bahwa produk UMKM Jawa Barat terjual habis di arena Mandalika Experience Expo.
Baca Juga
Perlu diketahui, produk UMKM diproduksi oleh santri yang mengikuti program One Pesantren One Produk (OPOP). Di hadapan warga Sunda, Ridwan Kamil membeberkan selama kepemimpinanya kemajuan Provinsi Jawa Barat terasa kebermanfaatannya termasuk dalam kondusivitas.
Advertisement
"Hari ini, saya membawa berita baik UMKM Jabar laku dan kuliner pun laku. Setengahnya dihasilkan oleh santri melalui produk One Pesantren One Product (OPOP). Jabar juga selama tiga tahun banyak kemajuan bahkan indeks kondusivitasnya naik dari 83 persen ke 88 persen," kata Kang Emil di Grand Royal BIL Hotel, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3) malam.
Kang Emil bercerita tentang kemajuan berbagai infrastruktur dan kondisi sumber daya manusia di Jabar. Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga dinobatkan sebagai Bapak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Indonesia. Itu karena jumlah desa di Jawa Barat semakin banyak yang maju mandiri.
"Saya diangkat sebagai Bapak Desa khususnya oleh Badan Permusyawaratan Desa. Kenapa saya diangkat? Karena Jawa Barat banyak desanya yang maju," ujar Kang Emil.
Kang Emil menitipkan pesan kepada warga Sunda yang tinggal di NTB. Itu karena sejatinya, warga Sunda itu tidak pernah menimbulkan kegaduhan di mana pun berada.
"Pesan saya kepada bapak dan ibu, saya mendengar orang Sunda khususnya dari Jawa Barat tidak pernah mendengar satu pun coretan merah. Harus silih asih silih asuh silih asah dan silih wawangi. Silih wawangi itu artinya, bicaralah yang baik atau diam," katanya.
Selain itu, warga Sunda harus bisa menjaga nama baik Jawa Barat. Demi mewujudkan hal itu, Kang Emil meminta warganya untuk someah hade ka semah.
"Titipan saya itu sing someah hade ka semah saling kompromi, hade goreng ku basa. Karena warga Sunda di Lombok sedang jadi musafir dalam jangka waktu yang panjang,"jelasnya.Â
Â
(*)