Sukses

Densus 88: Secara Kuantitatif, Penangkapan Teroris Meningkat

Besarnya jumlah teroris yang ditangkapi sejak dua tahun lalu, menurut Marthinus, juga membuktikan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih belum mati.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Irjen Pol Marthinus Hukom mengungkap, jumlah penangkapan teroris meningkat sejak tahun 2020.

Pada tahun 2020, Densus 88 menangkap 232 orang. Pada tahun 2021 telah ditangkap 370 orang yang terlibat terorisme. Sementara, pada tahun 2022 sampai bulan Maret, Densus telah menangkap 56 orang terlibat terorisme.

"Artinya, secara kuantitatif, penangkapan itu kan meningkat," ujar Marthinus usai rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Besarnya jumlah teroris yang ditangkapi sejak dua tahun lalu, menurut Marthinus, juga membuktikan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih belum mati.

"Artinya sel-sel terorisme ini tetap aktif," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Pencegahan Terorisme

Marthinus menuturkan, penangkapan itu merupakan bentuk pencegahan dari aksi terorisme.

Penangkapan terhadapnya diklaim berhasil menurunkan serangan terorisme dalam beberapa tahun belakangan.

"Kami upaya melakukan pencegahan atau premptive strike dengan menangkap yang sudah memiliki bukti-bukti yang cukup sehingga pada tahun 2021 itu penangkapan itu menurunkan tingkat attack atau kejadian teorisme," ujarnya.

"Namun dengan penangkapan begitu banyak, itu berindikasi bahwa terorisme itu masih ada," pungkas Marthinus.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Sumber: Merdeka.com