Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel menyebut ada salah kaprah penyebutan istilah mafia dalam kasus kelangkaan minyak goreng. Menurutnya, istilah mafia sengaja diciptakan di tengah kelangkaan sembako, sebab tak ada mafia dalam kasus tersebut.
"Mafia pangan itu menurut saya itu memang sengaja dari awal diciptakan," ujar Gobel pada wartawan,, Selasa (22/3/2022).
Mantan Mendag ini menjelaskan bahwa pengusaha menyimpan minyak goreng bukan berarti menimbun atau menjadi mafia.
Advertisement
“Jadi harus dipisahkan kalau misal ada Pemerintah mengatakan mafia pangan yang mana dimaksud. Jangan sampai penimbunan juga termasuk adanya penyimpanan, yang penyimpanan itu dikatakan penimbunan" katanya.
Baca Juga
"Artinya penyimpanan bukan penimbunan, nah ini kita harus luruskan semua pengertian-pengertian daripada penyimpanan dan penimbunan, maupun mafia pangan atau tidak," jelasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evaluasi Aturan Pemerintah
Gobel justru menilai, pemerintah perlu mengevaluasi diri. Ia menilai peraturan pemerintah belum bisa mendukung atau membangun iklim berdagang dan investasi.
"Yang harus kita evaluasi adalah apakah peraturan-peraturan pemerintah ini sudah membangun iklim orang berdagang maupun investasi yang baik. Ini yang pemerintah harus evaluasi terhadap semua kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturannya. Jangan akhirnya menimbulkan masalah yang lain," pungkas Gobel.
Advertisement