Sukses

Wamenag Zainut: Ulama dan Ormas Islam Mitra Keberhasilan Pembangunan RI

Wamenag Zainut Tauhid menilai, Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman suku dan budaya. Hadirnya dan tumbuhnya Islam adalah pemersatu bagi kedua hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan, ulama dan ormas Islam adalah mitra keberhasilan pembangunan Indonesia yang memiliki komitmen kuat untuk bangsa.

Hal itu disampaikan Zainut saat pembukaan Musyawarah Nasional Ulama Syarikat Islam di Jakarta.

"Jika hari ini kita menyaksikan sajian harmoni terindah dari Sabang sampai Merauke, maka di dalamnya terdapat peran ulama dan ormas Islam yang tak pernah ragu mendukung NKRI," kata Wamenag Zainut Tauhid, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Rabu (23/3/2022).

Zainut menilai, Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman suku dan budaya. Hadirnya dan tumbuhnya Islam adalah pemersatu bagi kedua hal tersebut. Selain itu, lanjut Zainut, ajaran Islam diadopsi ke dalam sistem tata negara dan juga hukum positif.

"Indonesia memang bukan negara agama. Namun agama dan negara adalah satu entitas yang tak bisa dipisahkan. Keduanya berjalan beriringan dalam satu visi pembangunan dalam bingkai NKRI," ujar Wamenag.

2 dari 3 halaman

Jalin Persaudaraan

Zainut pun mengajak segenap keluarga besar ulama Syarikat Islam untuk senantiasa menjalin persaudaraan, persahabatan, kerja sama, serta menjaga kerukunan antarumat beragama dalam ikatan ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiah, dan ukhuwah bashariyah dalam bingkai NKRI.

"Kita semua meyakini bahwa syarikat islam akan terus istiqomah menjalankan misi dakwah sejalan dengan cita-cita kebangsaan dan keumatan," kata dia.

Dalam acara tersebut, Wamenag juga membuka munas yang bertemakan "Peran Ulama dalam Mengembangkan Peradaban Kaffah" itu secara simbolis dengan memukul gong sebanyak tiga kali.

Turut hadir menyambut Wamenag, Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono, 99 perwakilan ulama Syarikat Islam di tempat, serta lebih dari 200 jajaran alim ulama Syarikat Islam yang hadir secara daring.

Sekjen Syarikat Islam Ferry Juliantono menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Syarikat Islam akan membentuk gugus tugas anti Islamophobia.

"Dunia sudah mulai tidak terpengaruh lagi terhadap propaganda barat yang menyebut Islam sebagai kelompok radikalis, intoleran, dan teroris. Di tanah air, Islam justru masih sering dianggap sebagai kelompok intoleran, radikal, dan identik dengan kegiatan terorisme," tuturnya.

"Penting bagi kita gelorakan semangat anti Islamophobia," tandas dia.

3 dari 3 halaman

Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan