Sukses

Jokowi Akan Tinjau Program Percepatan Penurunan Stunting Saat ke NTT

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melakukan kunjungan kerja, Rabu (23/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melakukan kunjungan kerja, Rabu (23/3/2022).

Dia diagendakan meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Kamis, 24 Maret 2022.

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi bertolak ke NTT dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Jokowi beserta rombongan terbatas lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 18.15 WIB.

Setibanya di Bandar Udara Internasional El Tari Kota Kupang, dia akan langsung menuju hotel tempatnya bermalam. Jokowi dijadwalkan untuk meresmikan penataan kawasan Kota Kupang, Kamis besok.

Selanjutnya, Jokowi diagendakan terbang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting. Dia juga bakal menyerahkan bantuan tunai bagi para pedagang di pasar.

Dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jokowi akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Belu untuk meresmikan Kampus Politeknik Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Selain itu, Jokowi juga direncanakan untuk menanam jagung bersama masyarakat.

 

2 dari 2 halaman

Target Turunkan Stunting

Seperti diketahui, Jokowi menargetkan stunting di Indonesia berada di angka 14 persen pada tahun 2024.

Jokowi pun meminta menterinya untuk menurunkan angka stunting 3 persen pada 2023 agar target tersebut tercapai.

"Stunting-nya kita per tahun 2021 ini ada di angka 24,4 persen, itu diharapkan bisa mencapai angka 14 persen di tahun 2024. Hitung-hitungan kami turunnya mesti 2,7 persen per tahun," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual usai ratas bersama Presiden Jokowi, Selasa (11/1/2022).

"Tadi Pak Presiden juga minta, agar tahun depan kalau bisa turun 3 persen, berarti rata-rata harus turun 2,7 persen kalau mencapai angka 14 (pada 2024)," sambungnya.